astakom, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi, melalui pengawasan intensif sejak di Tanah Air hingga di Arab Saudi.
Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunnas menegaskan, bahwa pihaknya akan memperkuat pengawasan. Langkah tak lain untuk memastikan kepuasan para tamu Allah SWT dalam menjalankan ibadah haji.
Baca juga
“Pengawasan ini untuk memastikan jemaah tersenyum di awal, tengah, dan akhir ibadah haji. Itu arahan Menteri Agama yang kami pegang,” ujarnya dalam konferensi pers, seperti dikutip astakom.com, Jumat (16/5).
Dia menuturkan, sebanyak 14 tim Inspektorat Jenderal telah diterjunkan ke seluruh embarkasi haji di Indonesia. Tim ini melakukan pengawasan sejak masa pra-operasional, termasuk kesiapan asrama haji dan mitigasi risiko layanan.
Laporan dari lapangan menunjukkan seluruh layanan telah berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Beberapa kendala teknis seperti AC, jalur kursi roda, dan pasokan air yang sempat terganggu telah ditangani secara sigap.
Survei kepuasan jemaah per hari ini juga mencatatkan skor 83,04. Hal ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam upaya perbaikan layanan yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan tim pengawas.
Lebih lanjut, Khairunnas menyampaikan, bahwa tim pengawas dari Inspektorat Jenderal Kemenag di Arab Saudi telah menjalankan tugasnya sejak 2 Mei lalu, saat jemaah kloter pertama tiba di Tanah Suci.
Adapun salah satu layanan yang mendapat sorotan yakni Mecca Route, yang disebut sangat efektif memangkas antrean imigrasi. Namun sejumlah tantangan tetap muncul, seperti keterlambatan distribusi koper dan pemisahan sementara anggota kloter.
“Tim langsung mengatur ulang akomodasi, memastikan suami-istri tetap satu hotel dan lansia tetap didampingi,” jelas Khairunnas.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa evaluasi menjadi satu hal yang wajib bagi pihaknya di Inspektorat Jenderal selaku pengawas. Bagi pihaknya, masukan dari jemaah menjadi perhatian serius, terutama terkait masalah katering.
“Beberapa jemaah mengeluhkan tekstur nasi, rasa pedas, dan menu yang kurang cocok untuk lansia. Kami langsung minta pihak katering melakukan penyesuaian,” kata Khairunnas.
Permasalahan terkait distribusi Kartu Nusuk juga ditangani secara aktif. Meski belum semua jemaah menerima kartu, pihak Syarikah telah menyediakan tanda pengenal sementara dan pendampingan menuju Masjidil Haram agar jemaah tetap bisa menjalankan ibadah.
Khairunnas menegaskan, bahwa komitmen dan integritas petugas haji menjadi kunci kelancaran pelayanan jemaah haji tahun ini.
“Niat tulus, disiplin, dan kekompakan adalah kunci pelayanan. Petugas harus bekerja dengan semangat ibadah, bukan sekadar menjalankan tugas,” tegasnya.
Adapun sampai dengan hari ini, Jumat (16/5), sebanyak 99.354 jemaah haji reguler telah tiba di Arab Saudi. Angka ini setara dengan 48,57 persen dari total kuota jemaah haji reguler tahun ini.