astakom, Jeju – Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay, membahas kerja sama di bidang pertanian dan hortikultura untuk mendukung program prioritas Indonesia Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jeju, Korea Selatan, Kamis (15/6).
Pertemuan bilateral ini dilaksanakan di sela rangkaian Pertemuan Menteri Perdagangan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC MRT) 2025.
Pada pertemuan tersebut, Mendag RI juga meminta Selandia Baru untuk dapat membuka peluang lebih luas bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk dapat menembus pasar Selandia Baru.
”Indonesia mengapresiasi komitmen Selandia Baru dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis melalui kerja sama pertanian dan hortikultura,” ujar Budi Santoso, seperti dikutip Astakom dalam rilis Kemndag Jumat (16/5).
Pada pertemuan tersebut, Budi juga mendorong Selandia Baru untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan akses pasar yang lebih luas bagi produk UMKM Indonesia.
Selain itu, Mendag RI juga meminta dukungan konkret Selandia Baru dalam pembentukan Accession Working Group Indonesia pada forum Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) guna memulai proses negosiasi akses pasar antara lain untuk barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah dengan negara CPTPP.
”Kami harap Selandia Baru dapat menjadi mitra utama dalam mempercepat proses aksesi Indonesia ke CPTPP, termasuk memfasilitasi dimulainya dialog teknis antarnegara anggota,” tambahnya.
Mendag berharap, melalui aksesi ke CPTPP ini, perdagangan internasional dapat semakin terintegrasi dan dapat mendorong Indonesia untuk mengimplementasikan kebijakan perdagangan yang progresif guna meningkatkan volum perdagangan ekspor dan impor.
Dengan begitu, perdagangan yang dilakukan negara anggota dapat berdampak danmemberikan manfaat ekonomi. ”Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Selandia Baru dan negara-negara lain untuk mencapai tujuan pembangunan nasional,” tambahnya.
Indonesia turut menyampaikan apresiasi atas dukungan Selandia Baru dalam proses aksesi ke OECD, dan berharap Selandia Baru dapat memberikan bantuan teknis serta pendampingan keahlian dalam proses reviu kebijakan dan adopsi instrumen hukum OECD.
Proses aksesi ini ditargetkan akan selesai pada 2027. Ia berharap, melalui rencana aksi ini, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru dapat meningkat signifikan.
”Dengan begitu, perdagangan yang dilakukan kedua negara dapat berdampak dan memberikan manfaat ekonomi bagi kedua pihak,” tegasnya.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Selandia Baru dan negara-negara lain untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.