astakom, Jakarta – Di tengah hijau pegunungan dan udara sejuk yang menyapa setiap pengunjung, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi selama ini dikenal sebagai destinasi yang menyimpan sejuta pesona.
Masyarakat setempat bahkan menjuluki wilayah ini sebagai “sekepal tanah dari surga”. Namun, di balik keindahan alamnya yang memesona, kini tersimpan keresahan mendalam—gunungan sampah mulai mencoreng wajah kedua daerah tersebut.
Baca juga
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi anak buah Presiden Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Rocky Candra.
“Kerinci dan Sungai Penuh ini (dulu) terkenal dengan keindahan alamnya. Tapi sekarang, keindahan itu mulai pudar karena persoalan sampah yang tak kunjung terselesaikan,” ujar Rocky (16/5) seperti dikutip astakom.com.
Rocky, yang dikenal vokal terhadap isu lingkungan dan sosial di daerah pemilihannya, meminta Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, untuk turun langsung ke lokasi.
Ia berharap kementerian tak hanya melihat data di atas kertas, tetapi juga menyaksikan langsung bagaimana sampah telah menggerogoti kebanggaan masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh.
Menurutnya, masalah utama terletak pada keterbatasan anggaran daerah. “APBD mereka sangat kecil, tidak sanggup menopang penanganan sampah yang memadai. Karena itu, saya mohon perhatian dari pemerintah pusat, baik melalui dana negara maupun dukungan dari CSR perusahaan,” kata Rocky.
Sebagai langkah konkret, Rocky menyerahkan proposal pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah untuk wilayah Kerinci dan Sungai Penuh. Proposal tersebut diterima langsung oleh Menteri Hanif Faisol di akhir rapat.
Bagi Rocky, persoalan sampah bukan hanya soal kebersihan, melainkan soal harga diri dan masa depan daerah yang kaya potensi wisata alam ini. “Kalau kita biarkan, bukan hanya pariwisata yang hancur, tapi juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Kini, harapan pun bertumpu pada keseriusan pemerintah pusat untuk menyelamatkan “sekepal tanah dari surga” dari krisis sampah yang kian menggunung.