astakom, Jakarta – Dua pebulutangkis spesialis tunggal putra Indonesia, Jonatan “Jojo” Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo resmi memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pelatnas Bulutangkis, Kamis (15/5). Keduanya memulai fase baru berjuang melalui jalur profesional.
“Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan kepada kami niatnya untuk memasuki fase baru dalam karir profesionalnya yaitu menjalani model latihan berbasis klub, di luar sistem pelatnas,” ucap Wakil Ketua Umum PP PBSI, Taufik Hidayat seperti dikutip astakom dari rilis Humas PBSI.
Baca juga
Lebih lanjut, Taufik mengatakan, PBSI menghormati keputusan yang diambil menyusul posisi mereka bukan hanya sebagai atlet tetapi sebagai manusia seutuhnya. Selain itu merupakan bentuk kedewasaan dan profesionalisme sebagai pebulutangkis.
“Ini adalah tanggung jawab Jojo dan Chico tidak hanya sebagai atlet, tapi juga sebagai manusia seutuhnya. Inilah bentuk kedewasaan dan profesionalisme yang kami hargai. Kami juga menilai bahwa dalam pendekatan ini, PBSI tetap hadir—dalam bentuk koordinasi teknis, pembinaan, dan dukungan penuh untuk setiap pertandingan yang Jojo dan Chico wakili atas nama Indonesia,” lanjutnya.
Lebih jauh Taufik menegaskan, Jojo dan Chico tetap menjadi bagian dari keluarga PBSI dan keduanya akan selalu berada di bawah naungan federasi bulutangkis Indonesia ini.
“Jojo dan Chico tetap di bawah naungan PBSI. Mereka tetap akan memperkuat tim nasional Indonesia di kejuaraan-kejuaraan internasional resmi. Mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari keluarga besar PBSI,” tegas Taufik.
Ruang Dialog
Dalam kesempatan yang sama, Jojo dan Chico mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan PBSI selama ini. Keduanya bersyukur PBSI selalu bisa membuka ruang dialog untuk kemajuan para atlet.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada PBSI, khususnya kepada Ketua Umum Bapak Fadil Imran. Para pengurus, seluruh pelatih, staf, dan rekan-rekan atlet yang selama ini telah menjadi keluarga dan bagian penting dalam perjalanan karier saya.”
”Saya bersyukur karena PBSI memberi ruang dialog yang terbuka, hangat, dan penuh penghargaan. Kami sudah berdiskusi sejak akhir tahun lalu dan bersama-sama menyepakati bahwa proses ini dijalankan dengan waktu dan transisi yang tepat, hingga Piala Sudirman selesai,” ujar Jojo.
“Terima kasih saya atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi pemain Pelatnas selama 8 tahun dari tahun 2017 sampai sekarang. Terima kasih yang sebesar–besarnya kepada PBSI dan kepada Ketua Umum Bapak Fadil Imran, pengurus, pelatih dan teman-teman atlet yang sudah selalu mendukung saya selama menjadi atlet,” timpal Chico.
Jojo mengungkapkan bahwa komitmen untuk membela Indonesia akan tetap sama. Baginya, keputusan ini bukanlah bentuk perpisahan melainkan bagian dari proses adaptasi dan pengembangan diri.
Dia juga menambahkan bahwa keputusannya mundur dari pelatnas bukanlah langkah menjauh, melainkan langkah bersama untuk maju dengan cara berbeda namun dalam semangat yang sama.
“Saya percaya, dengan pola latihan yang lebih fleksibel, saya bisa terus meningkatkan performa dan tetap memberikan yang terbaik untuk Merah Putih,” ungkap Jojo.
“Saya tumbuh dan besar di PBSI. Jiwa saya ditempa di pelatnas, dan saya akan selalu membawa semangat itu dimanapun saya berada. Saya ingin menegaskan bahwa komitmen saya untuk membela Indonesia tetap utuh, sama kuatnya, dan tidak berubah,” janjinya. (RYS)