Rabu, 2 Jul 2025
Rabu, 2 Juli 2025

Teknologi AWS Bikin Petani Tak Lagi Galau soal Cuaca

astakom, Jakarta – Teknologi pertanian terus mengalami perkembangan di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Terbaru, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkenalkan teknologi Automatic Weather System (AWS).

Pengenalan teknologi AWS yang telah dipasang di lebih dari 80 titik di seluruh Indonesia ini bertepatan dengan peluncuran benih padi varietas unggul baru (VUB) hasil riset IPB di Kampus Dramaga, Bogor, pada Rabu (14/5) kemarin.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono menjelaskan, bahwa sektor pertanian erat hubungannya dengan permasalahan iklim dan cuaca. Dengan adanya teknologi AWS ini, lanjutnya, petani dapat petani mengakses informasi cuaca secara akurat hingga radius 20 kilometer.

Informasi akurat dengan berbasis data ini dapat digunakan oleh para petani di Indonesia sebagai dasar untuk pengambilan keputusan pertanian, mulai dari masa tanam hingga panen.

“Jadi bagaimana membaca cuaca ini menjadi penting, tidak lagi pake katanya atau tidak lagi lihat awan kemudian melakukan tindakan,tapi berdasarkan analisa cuaca, berbasis data yang akurat,” ujar Wamentan Sudaryono dalam siaran pers yang dikutip astakom.com, Kamis (15/5).

Pemerintah, lanjut Wamentan, juga tengah mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk sektor pertanian. Sistem ini nantinya akan mengintegrasikan data cuaca, jenis benih, kontur dan kondisi tanah, irigasi, jadwal tanam-panen, hingga informasi alat dan mesin pertanian.

Semua informasi ini akan diolah dengan menggunakan sistem AI, sehingga ke depan hasilnya dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi tepat guna bagi para petani.

“Sistem AWS ini nanti dimasukkan, outputnya nanti yang mahal, outputnya adalah rekomendasi untuk petani, nanamnya kapan, jumlahnya berapa, jenis padinya yang sesuai di tanah yang akan ditanami, nanti disitu ada alsintannya, kita masukkan semua. Nah inovasi ini sedang kami bangun,” tutur pria yang akrab disapa Mas Dar tersebut.

“Jadi lebih baik ini kita kerjakan sekarang daripada kita kerjakan kapan-kapan kan,” tambah Mas Dar menegaskan.

Rektor IPB Arif Satria menambahkan, bahwa pihaknya sudah mengembangkan antrak robot cerdas berbasis AI yakni untuk mendeteksi penyakit antraknosa pada cabai. Teknologi ini diharapkan dapat membantu petani mengantisipasi serangan penyakit sejak dini secara efisien.

“Untuk cabai, karena cabai ini sekarang produk yang rentan inflasi, maka sangat penting untuk bisa ditingkatkan kualitas produksinya,” ujar Arif.

Rubrik Sama :

Tingkatkan Lifting Nasional, Kementerian ESDM Terbitkan Aturan Kerja Sama Migas Baru

astakom, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan, untuk mewujudkan ketahanan maupun swasembada energi, pihaknya harus melakukan peningkatan produksi. ”Jadi...

Puspenkum Kejagung Gelar ‘Coaching Clinic’ KUHP, Wartawan Wajib Pahami Delik Pers

Dalam upaya memperkuat pemahaman wartawan terhadap aturan hukum terbaru, Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Forum Wartawan Kejaksaan Agung (Forwaka) menggelar kegiatan Coaching Clinic Hukum untuk Jurnalis bertajuk Memahami Delik Pers dalam KUHP Baru.

Gagahnya Prabowo di Atas Kendaraan Buatan Anak Bangsa Saat Pimpin HUT Bhayangkara ke-79

astakom, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tampil gagah saat berdiri di kendaraan Maung tipe MV3 Garuda Limousine dalam rangka menghadiri perayaan Hari...

DPR Sebut Dorongan Kerja ke Luar Negeri Bukan Solusi, Tapi Jalan Pintas

Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi menyayangkan sikap Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding yang mendorong masyarakat untuk bekerja di luar negeri.
Cover Majalah

Update