Jakarta, astakom– Presiden Prabowo Subianto resmi membuka Konferensi ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam, (14/5).
Simbolisasi pembukaan dilakukan dengan menabuh gendang tabuik khas Sumatra Barat, bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua DPR Pantai Gading Adama Bictogo. Aksi itu disambut meriah oleh ratusan delegasi dari 38 negara anggota dan 10 negara pengamat.
Baca juga
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya membuka The 19th Session of the Conference of the PUIC,” ujar Presiden Prabowo sebelum menabuh gendang.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran PUIC di tengah polarisasi global. Ia juga menyerukan persatuan dunia Islam dalam membela kemerdekaan Palestina dan menjaga masa depan peradaban Islam.
“Marilah kita atasi perbedaan dan kecurigaan. Mari kita rapatkan barisan, demi keselamatan umat dan kemajuan bersama,” katanya.
Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih dan kekuatan pertahanan untuk menjaga perdamaian yang sejati.
“Kalau kita lemah, kita bisa dijajah kembali,” tegasnya.
Konferensi ini bertepatan dengan 25 tahun berdirinya PUIC. Sebelumnya, siang hari, Puan Maharani menerima tongkat estafet presidensi PUIC dari Adama Bictogo secara simbolis.
Total 450 delegasi hadir dalam konferensi ini, termasuk para pemimpin parlemen dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam.