astakom, Jakarta – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan resmi Gubernur Lemhannas RI TB. Ace Hasan Syadzily di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (14/5).
Pertemuan strategis ini digelar guna memperkuat arah pembangunan pertahanan nasional melalui kebijakan sentralisasi kekuatan dan logistik pertahanan di bawah koordinasi langsung Presiden.
Baca juga
Menhan Sjafrie menekankan bahwa pertahanan negara bukan hanya domain militer, melainkan elemen fundamental dari kedaulatan nasional yang mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
Dalam konteks ini, Lemhannas RI berperan penting sebagai lembaga kaderisasi kepemimpinan nasional yang mendukung kesiapan bangsa melalui kajian strategis dan pendidikan geopolitik yang menyeluruh.
“Pertahanan bukan semata-mata urusan militer, melainkan bagian integral dari kedaulatan negara yang mencakup dimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan,” tegas Menhan Sjafrie dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom.com, Rabu (14/5).
Pertemuan ini juga menjadi simbol sinergi kelembagaan antara Kemhan dan Lemhannas RI dalam menciptakan ekosistem pertahanan yang adaptif, modern, dan mampu menjawab tantangan zaman secara komprehensif.
Dalam diskusi tersebut, keduanya menyepakati pentingnya pendekatan terpadu yang melibatkan semua sektor, demi revitalisasi kekuatan nasional secara menyeluruh.
Lemhannas diharapkan terus menjadi pusat unggulan dalam pengembangan kepemimpinan strategis dan analisis kebijakan pertahanan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Indonesia yang kuat, tangguh, dan berdaulat di tengah dinamika geopolitik global yang kian kompleks.
Sinergi ini mencerminkan komitmen kedua institusi untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul dan merancang strategi pertahanan jangka panjang yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dan berorientasi solusi nyata demi kepentingan nasional.
Pertemuan berlangsung hangat, dengan kesepahaman yang kuat antara Menhan Sjafrie dan Gubernur Lemhannas TB Ace Hasan Syadzily.
Mereka bersepakat untuk menjadikan pertahanan sebagai fondasi kemajuan bangsa, bukan hanya tameng dari ancaman eksternal, melainkan juga pilar pembangunan nasional yang inklusif.