Jumat, 10 Okt 2025
Jumat, 10 Oktober 2025

IKM Rendang Gadih Payakumbuh, Buka Akses Diplomasi Budaya dan Ekspor

Astakom, Jakarta – Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perisdustrian, Reni Yunita menyatakan Makanan Tradisional rendang dapat dimanfaatkan sebagai alat diplomasi budaya.

Makanan asli Sumatera Barat bebahan dasar daging itu, tak hanya populer di Indonesia, namun juga telah dikenal luas ke seluruh dunia.

”Produk olahan makanan yang popular di Indonesia, bahkan dunia itu dapat membuka akses Pasar Global bagi pelaku IKM rendang,” kata Reni dalam siaran persnya di Jakarta, seperti dikutip astakom.com, Selasa (13/5)

Reni mengungkapkan, untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya telah melakukan Kerja Sama dengan pemerinhan Kota Payakumbuh dalam membangun ekosistem industri rendang.

Bersama kota yang dikenal sebagai ”The City of Rendang”, Dirjen IKMA turut mendorong dalam pembangunan dan pengembangan sentra IKM rendang.

”Sentra ini tidak hanya menyediakan fasilitas produksi bersama, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan inovasi melalui program School of Randang, yang mengajarkan teknik memasak rendang secara autentik dan penerapan standar keamanan pangan sesuai tuntutan pasar global,” jelas Reni.

Menurut Reni, industri penghasil rendang memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sehingga dapat menopang roda perekonomian masyarakat dan nasional.

”Oleh karena itu, perlunya kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan pelaku industri dan stakeholder terkait lainnya,” imbuh Reni.

Pilihan Kota Payakumbuh untuk memperkuat diplomasi makanan, tak lepas dari telah dikenal luasnya kota ini sebagai kota rendang.

Hal itu ditandai dengan tradisi kuliner masyarakatnya yang kuat, di samping juga menunjukkan semangat dan komitmen daerah dalam menjadikan rendang sebagai kekuatan ekonomi lokal.

”Bahkan, Kota Payakumbuh telah berupaya menjadikan rendang sebagai bagian dari bekal konsumsi Jamaah Haji asal Indonesia. Ini merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi,” tandas Reni.

Dukung Program ISUTW

Beberapa waktu lalu, Dirjen IKMA meresmikan Gedung Fasilitas Produksi IKM Rendang Gadih di Payakumbuh.

Reni menyampaikan, dalam konteks penguatan ekspor produk kuliner Indonesia, rendang juga berperan penting dalam mendukung program nasional Indonesia Spice Up the World (ISUTW).

Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan ekspor bumbu dan makanan olahan Indonesia hingga USD 2 miliar, serta memperluas kehadiran restoran Indonesia di mancanegara.

”Dengan keunggulannya yang otentik dan berbasis rempah, rendang menjadi salah satu ikon kuliner yang sangat potensial untuk dipromosikan sebagai wajah Indonesia di pasar internasional,” terang Reni.

Meskipun demikian, pengembangan ekosistem IKM rendang menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan dan harga bahan baku, kebutuhan adopsi teknologi produksi agar mutu produk seragam.

Tantangan lainnya, menurut Reni, yakni penerapan standardisasi dan sistem keamanan pangan, serta kebutuhan akan sarana produksi, sanitasi, dan higienitas tenaga kerja pada beberapa pelaku IKM,” ungkap Reni.

Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk dapat menjawab tantangan pengembangan ekosistem IKM rendang.

Reni menambahkan, pihaknya telah mendorong dan melaksanakan berbagai program seperti revitalisasi sentra IKM melalui skema dana alokasi khusus, restrukturisasi mesin dan peralatan produksi, serta fasilitasi sertifikasi keamanan pangan seperti HACCP dan SNI wajib.

Selain itu, kata Reni, peningkatan kualitas kemasan Produk IKM melalui Klinik Desain Merek Kemas Ditjen IKMA dan Rumah Kemasan di daerah.

Kemudian, juga peningkatan akses pasar melalui kemitraan dengan sektor horeca, ritel hingga industri menengah dan besar, serta akselerasi bisnis melalui program Indonesia Food Innovation (IFI) yang mendorong inovasi produk berbasis bahan pangan lokal.

Dengan berbagai program yang ia jalankan, IKM rendang diharapkan dapat mengembangkan potensi, kapasitas dan kualitasnya dalam bersaing di pasar lokal hingga mampu mencari peluang di pasar global.

”Salah satunya adalah IKM Rendang Gadih yang merupakan salah satu IKM rendang unggulan di Kota Payakumbuh,” pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Munas PIRA di Jakarta Jadi Momentum Besar Konsolidasi Perempuan Gerindra

astakom.com, Jakarta – Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada...

Target Swasembada Dipercepat, Mentan Andi Amran Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras Lagi

astakom, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal. Kepastian ini...

Gus Ipul Tegaskan Sekolah Garuda Jadi Jembatan Siswa Berprestasi Masuk Kampus Top Dunia

astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan peluncuran Sekolah Garuda merupakan langkah nyata Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber...

BPJPH: Kuliner Halal Adalah Kekuatan Budaya dan Citra Bangsa di Mata Dunia

astakom.com, Jakarta – Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa kuliner halal tidak sekadar menjadi bentuk kepatuhan...

11 Juta Santri Butuh Perhatian Negara, Wamenag Tekankan Pentingnya Pembentukan Ditjen Pesantren

astakom.com, Palembang – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyoroti pentingnya pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren sebagai bentuk kehadiran negara dalam memperkuat peran...

Libur Nataru 2025 Aman, AHY Pastikan Perbaikan Jalan Selesai Sebelum Akhir Tahun

astakom.com, Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan seluruh perbaikan jalan di berbagai wilayah akan rampung...

Viral