astakom, Jakarta – Penyelenggaraan haji 2025 terasa semakin inklusif, dengan kehadiran para penyandang disabilitas sebagai petugas haji. Hal ini menunjukkan komitmen Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan pelayanan yang setara bagi semua kalangan jemaah haji.
Dua komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), yakni Dante Rigmalia dan Deka Kurniawan, turut andil dalam mendampingi jemaah lansia dan disabilitas dalam menjalankan ibadah rukun Islam yang kelima tersebut pada tahun ini.
Baca juga
Dante yang juga merupakan penyandang disabilitas, pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan pemerintah melalui Kemenag, yang diberikan oleh kelangan sepertinya.
“Terima kasih telah diberikan kesempatan bagi kami penyandang disabilitas untuk menjadi petugas haji dan ikut berperan menyukseskan penyelenggaraan haji,” ujar Dante dalam keterangan tertulis yang diterima astakom.com di Jakarta, Selasa (12/5).
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi menegaskan, bahwa pemerintah di penyelenggaraan tahun ini berfokus pada pelayanan haji yang ramah bagi jemaah lanjut usia atau lansia dan disabilitas.
“Mereka adalah dhuafa dalam arti memiliki keterbatasan dan memerlukan dukungan dari sekitarnya,” ucapnya.
Muchlis berharap kehadiran KND bisa memberikan sudut pandang baru bagi petugas haji lainnya agar lebih peka dalam memberikan layanan yang ramah bagi semua jemaah.
“Kami berharap, kehadiran rekan-rekan KND dapat memperkuat inklusifitas layanan haji Indonesia yang ramah lansia dan disabilitas,” tambahnya.
Atas inisiatif Kemenag, KND tak lupa memberikan apresiasi tinggi tagline Kemenag, yakni ‘Ramah Lansia dan Disabilitas’. Menurut mereka, tagline ini bukan sekadar slogan, tapi terbukti lewat berbagai terobosan di lapangan.
Salah satu buktinya adalah penerapan skema Murur, Safari Wukuf, dan Tanazzul saat puncak haji bagi jemaah yang sakit, lansia, dan disabilitas.
“Terobosan ini menunjukkan perspektif yang kuat dan keberpihakan yang tinggi dalam memenuhi hak penyandang disabilitas,” kata Dante.
Dengan melibatkan penyandang disabilitas sebagai petugas, Indonesia membuktikan bahwa haji bisa menjadi ibadah yang lebih ramah, adil, dan inklusif bagi semua kalangan.