astakom, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menyatakan, pemerintah tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat dengan skala yang cukup besar.
Sekolah rakyat menurutnya, bukan cuma jadi tempat belajar, namun dirancang menjadi pusat pengembangan generasi unggul di berbagai bidang.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Selain itu, desain Sekolah Rakyat juga sudah mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto, dengan anggaran untuk satu unitnya sebesar Rp150 miliar
Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun berbagai fasilitas, mulai dari lapangan sepak bola, tempat ibadah, ruang makan, hingga asrama untuk siswa.
“Desain finalnya mungkin Rp150 miliar (untuk 1 sekolah). Arahan Pak Presiden itu harus dibikin lapangan sepak bola, sehingga bisa menciptakan bibit baru pesepakbola,” ujar Dody di Jakarta, seperti dikutip astakom.com, Jumat (9/5).
Sekolah ini memang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang bisa mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh, dari akademik, olahraga, hingga spiritual.
Dody bilang, bahwa semua fasilitas penting akan dibangun secara lengkap dalam satu kawasan.
“Harus ada tempat olahraga, harus ada tempat ibadah, harus ada tempat makan, asrama cukup untuk 1.000 murid, kelas, ruang murid dan lain-lain,” lanjutnya.
Namun masalahnya, untuk mewujudkan desain seperti itu, tentu dibutuhkan lahan yang cukup luas. Pemerintah pusat berharap pemerintah daerah dapat menyediakan tanah seluas 5 hingga 8 hektare.
“Kita masih mengharapkan yang diberikan itu minimum 5,5–8 hektare, supaya sarana olahraga bisa terpenuhi, kalau terlalu kecil sulit untuk membangun fasilitas olahraga,” jelas Dody.
Lebih lanjut, Dody menyampaikan, bahwa pembangunan Sekolah Rakyat ini akan diprioritaskan untuk wilayah dengan tingkat kesejahteraan paling rendah, yaitu di daerah desil 1 dan desil 2.
Ia menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial untuk menentukan lokasi tersebut.