Rabu, 2 Jul 2025
Rabu, 2 Juli 2025

Menag Nasaruddin Sambut Paus Baru, Puji Komitmen Damai dan Lintas Iman

astakom, Jakarta — Dunia agama bergetar! Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat resmi terpilih sebagai Paus baru, menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025.

Dengan nama kepausan Paus Leo XIV, pria kelahiran Chicago itu kini menjadi pemimpin spiritual bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Menteri Agama (Menag) RI, KH Nasaruddin Umar pun langsung mengucapkan selamat kepada Kardinal Prevost dan mengapresiasi arah baru kepemimpinan Vatikan.

“Selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia,” kata Menag di Jakarta, yang dikutip astakom.com, Jumat (9/5).

Robert Francis Prevost, seorang warga negara Amerika Serikat kelahiran Chicago, terpilih sebagai Paus Leo XIV, Kamis (8/5). [astakom/ Dok. Vaticannews]
Robert Francis Prevost, seorang warga negara Amerika Serikat kelahiran Chicago, terpilih sebagai Paus Leo XIV, Kamis (8/5). [astakom/ Dok. Vaticannews]
Menag Nasaruddin yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal itu turut mengapresiasi pidato perdana Paus Leo XIV yang menekankan pentingnya pesan damai global.

Tapi bukan hanya ucapan yang diberikan Menag. Ia juga menyambut hangat pesan perdamaian dunia yang digaungkan Paus Leo XIV dalam pidato perdananya.

Menurutnya, pidato itu bukan sekadar seremonial, tapi isyarat penting bahwa dunia sedang butuh pemimpin moral yang mampu menyatukan umat lintas agama dan bangsa.

“Pesan damai sejahtera dari Paus Leo XIV dalam pidato perdananya patut kita apresiasi. Ini merupakan pesan universal yang harus kita upayakan bersama agar kehidupan dunia ini semakin damai di masa mendatang,” tutur Menag.

Menag juga menyoroti komitmen Paus Leo XIV untuk melanjutkan perjuangan pendahulunya, Paus Fransiskus, terutama dalam memperkuat diplomasi lintas iman.

Salah satu warisan pentingnya adalah Deklarasi Istiqlal, dokumen antaragama yang ditandatangani langsung oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, yang tak lain adalah Nasaruddin sendiri pada September 2024.

Deklarasi tersebut menyerukan pentingnya agama dalam menghadapi krisis global, dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga kesenjangan sosial. Menurut Menag, nilai-nilai itu relevan dan mendesak untuk diperjuangkan di era kepemimpinan baru.

Baginya, momen ini bukan sekadar peralihan pemimpin. Ini tentang harapan baru untuk dialog lintas iman yang lebih inklusif, humanis, dan relevan dengan zaman.

Ia berharap Vatikan di bawah Paus Leo XIV tetap menjadi salah satu mercusuar moral dunia dalam memperjuangkan perdamaian, solidaritas, dan pelestarian bumi.

“Kami berharap, komitmen atas Deklarasi Istiqlal akan terus terbangun dan terjalin dengan baik dalam kepemimpinan Paus Leo XIV untuk dunia yang lebih humanis, alam yang makin lestari, serta kohesi sosial yang makin kuat dan tidak timpang,” harap Menag.

Rubrik Sama :

Bertolak ke Jeddah, Menag Bakal Dampingi Prabowo Bahas Urusan Haji

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar bertolak menuju Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (1/7), untuk kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Arab Saudi.

Tiga Pemuisi Muda Boyong Piala Remy Sylado dalam Lomba Menulis Puisi Tanpa AI

Tiga pemuisi muda berbakat berhasil memboyong Piala Remy Sylado dalam ajang Lomba Menulis Puisi Tanpa AI yang digelar di Kopi Ketjil – Balai Budaya, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6) akhir pekan lalu.

‘Prasasti Center for Policy Studies’, Pusat Kebijakan Publik Berbasis Data untuk Indonesia

astakom, Jakarta - Lembaga think-thank Prasasti Center for Policy Studies atau Prasasti telah resmi diluncurkan pada Senin (30/6). Sejumlah tokoh nasional di bidang ekonomi...

Arab Saudi Tancap Gas Persiapkan Haji 2026

Meskipun penyelenggaraan Haji 1446 H/2025 M belum rampung sepenuhnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah bergerak cepat menyusun langkah-langkah awal untuk penyelenggaraan Haji 2026.
Cover Majalah

Update