astakom, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menerapkan prinsip meritokrasi dalam pemilihan pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini disampaikan dalam pertemuannya dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (8/5).
Baca juga
Rosan menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Presiden Prabowo secara khusus memberi arahan agar pengangkatan pimpinan BUMN mengedepankan kualitas dan integritas, bukan semata-mata berdasarkan kedekatan atau faktor nonkompetensi.
“Ya karena memang kita kembali lagi yang dipilih ini kalau Bapak bilang itu yang best brain, best talent yang ada, yang berdasarkan meritokrasi ya. Jadi yang berdasarkan yang terbaik,” kata Rosan usai pertemuan, yang dikutip astakom.com, Jumat (9/5).
Prabowo juga disebut menekankan pentingnya nilai-nilai nasionalisme dalam kepemimpinan BUMN. Ia menilai, hanya mereka yang benar-benar mencintai tanah air yang mampu mengelola aset negara dengan integritas dan bebas dari praktik korupsi.
“Kalau cinta tanah air kan tidak melakukan hal-hal yang negatif ya, korupsi dan yang lain-lain,” tambah Rosan.
Sementara itu, terkait kabar penundaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan aksi korporasi BUMN Non-Tbk, Rosan menyebut langkah tersebut diambil agar Danantara, sebagai pemegang saham, memiliki waktu untuk melakukan pengawasan dan evaluasi secara menyeluruh.
“Jadi kembali lagi value creation, dan Danantara kan kita juga mempunyai target-target yang dicanangkan,” ujarnya.
Rosan menutup dengan menyatakan bahwa koordinasi intensif dengan Presiden akan terus dilakukan, guna memastikan setiap langkah strategis Danantara sejalan dengan visi pembangunan nasional.