Kamis, 8 Mei 2025
Kamis, 8 Mei 2025

Tingkat Pengangguran Terendah, Lapangan Kerja Makin Terbuka Lebar

astakom, Jakarta – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih bergulir, Indonesia justru mencatat kabar baik dari sektor ketenagakerjaan, dimana tingkat pengangguran Indonesia mencapai yang terendah sejak krisis moneter tahun 1998 silam.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2025 turun menjadi 4,76 persen.

Penurunan angka pengangguran ini diikuti dengan penciptaan lapangan kerja yang cukup signifikan. Dimana Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat adanya penambahan 3,59 juta lapangan kerja dalam satu tahun terakhir.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menyebut, capaian apik dari sektor Ketenagakerjaan ini merupakan hasil kerja kolektif lintas kementerian, lembaga, dan sektor usaha.

“Di tengah berbagai tantangan ekonomi global, kondisi lapangan kerja Indonesia tetap tangguh,”ujar Yassierli dalam keterangan pers yang diterima astakom.com, Kamis (8/5).

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan resiliensi (kemampuan beradaptasi), sekaligus memberikan ruang bagi negara untuk memperkuat intervensi demi menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan berkualitas.

Kualitas Pekerjaan Meningkat

Tidak hanya dari sisi kuantitas, kualitas pekerjaan juga mengalami perbaikan dalam setahun terakhir. Tercatat, proporsi pekerja penuh meningkat dari 65,6 persen menjadi 66,2 persen.

Sementara tingkat setengah pengangguran menurun dari yang semula 8,5 persen, menjadi 8,0 persen. Kemudian pekerja paruh waktu juga turut menurun menjadi hanya 25,8 persen dari seluruh angkatan kerja.

Dia membeberkan, bahwa penciptaan lapangan kerja terjadi di hampir seluruh sektor ekonomi. Dimana untuk sektor perdagangan menjadi yang tertinggi, dengan 980 ribu lapangan kerja baru.

Kemudian disusul sektor pertanian di posisi kedua, dengan 890 ribu lapangan kerja, dan sektor ektor industri pengolahan dengan 720 ribu lapangan kerja baru. Artinya, dari petani hingga pekerja industri, peluang kerja terbuka semakin lebar di berbagai wilayah Indonesia.

Meski tren menunjukkan perbaikan, Menaker mengingatkan bahwa tantangan global belum sepenuhnya hilang. Ketidakpastian ekonomi dan potensi perang tarif global masih bisa memengaruhi pasar kerja nasional.

“Tantangan ketidakpastian ekonomi global dan perang tarif tetap harus menjadi perhatian serius,” tegas Yassierli.

Sebagai langkah antisipatif, Kementerian Ketenagakerjaan akan terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha, serikat pekerja, lembaga pemerintah, hingga mitra pembangunan.

Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, memperluas kesempatan kerja, dan memperkuat daya saing nasional, guna menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Rubrik Sama :

Presiden Prabowo Pimpin Ratas Percepatan Pembagunan Koperasi

astakom, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, (8/5). Rapat tersebut membahas...

Menaker Janji Evaluasi BHR untuk Ojol Agar Lebih Optimal

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menyampaikan, bahwa pemerintah akan mengevaluasi implementasi Bantuan Hari Raya (BHR) kepada para pengemudi ojek online (ojol).

Cita Rasa Nusantara Hadir di Tanah Suci, Temani Perjalanan Ibadah Jemaah Haji

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji. Salah satu bentuk perhatian tersebut adalah penyediaan konsumsi harian selama di Tanah Suci yang disesuaikan dengan cita rasa Nusantara.

Begini Arah Kebijakan Fiskal RI di Tengah Gejolak Global

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara menegaskan bahwa di tengah tekanan ekonomi global, Indonesia tetap konsisten menjaga arah kebijakan fiskal yang bersifat jangka panjang.

Update