astakom, Jakarta – Mayoritas masyarakat Indonesia memberikan penilaian positif terhadap pelaksanaan mudik Lebaran 2025.
Berdasarkan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia, sebanyak 92 persen pemudik menyatakan puas terhadap penyelenggaraan arus mudik tahun ini.
Baca juga
Tingkat kepuasan yang tinggi ini mencerminkan perbaikan nyata dalam aspek pelayanan publik, pengelolaan infrastruktur, hingga rekayasa lalu lintas yang dilakukan pemerintah selama masa mudik.
“Dari total responden, hanya sekitar 6,7 persen yang menyatakan tidak puas,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparan hasil survei yang digelar Rabu (7/5).
Penilaian Terbaik untuk Transportasi dan Keamanan
Salah satu temuan penting dalam survei ini adalah tingkat kepuasan tinggi terhadap sarana transportasi umum dan kondisi jalan, termasuk pelayanan bus antarkota, kereta api, hingga jalan tol.
Para pemudik merasa perjalanan tahun ini relatif lebih lancar dan nyaman dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, aspek keamanan dan ketertiban selama perjalanan juga mendapat apresiasi. Koordinasi antarinstansi seperti Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan operator transportasi dinilai berjalan baik.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa publik mengapresiasi kerja pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan kelancaran mudik.
Program mitigasi kepadatan lalu lintas, penyediaan rest area yang memadai, serta informasi publik yang cepat dinilai efektif.
Burhanuddin menyebut, “Ini adalah salah satu level kepuasan tertinggi sejak kami mengamati penyelenggaraan mudik nasional.”
Survei ini dilakukan terhadap 1.217 responden yang mewakili populasi pemudik secara nasional, dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
Wawancara dilakukan secara tatap muka pada 25–30 April 2025, sesaat setelah arus balik Lebaran.
Hasil ini menjadi sinyal positif bagi pemerintah dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pelayanan transportasi nasional, sekaligus sebagai catatan untuk mempertahankan dan meningkatkan standar pada mudik-mudik berikutnya.