astakom, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan bangsa Indonesia akan pentingnya semangat juang Angkatan 1945, sebagai generasi pejuang yang mengantar negeri ini menuju kemerdekaan.
Peringatan kepala negara itu ia sampaikan dalam halal bihalal bersama para purnawirawan TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (6/7).
Baca juga
Di hadapan para Purnawirawan TNI dan Polri, Presiden Prabowo berbicara bukan hanya sebagai kepala negara, tetapi juga sebagai seorang mantan prajurit yang merasakan langsung warisan nilai-nilai perjuangan generasi emas tersebut.
“Kemudian terus terang saja saya merasa beruntung dan kawan saya, kami sempat digembleng langsung, kami sempat merasakan kepemimpinan langsung dari angkatan 45,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, Angkatan 45 tidak terbatas hanya pada tentara atau polisi, tetapi mencakup seluruh rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang yang bersatu dalam semangat melawan penjajahan.
Mereka, kata Prabowo, adalah generasi yang menolak dijadikan bangsa kuli dan bangsa kerdil.
Ia menceritakan sosok Panglima Besar Soedirman yang menjadi komandan tertinggi TNI di usia 29 tahun, simbol keberanian dan dedikasi yang luar biasa.
Prabowo juga mengenang Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai bagian dari generasi yang dengan gagah menghadapi kekuatan adidaya seperti Inggris dan Belanda, khususnya saat Belanda masih dikenal sebagai kekuatan imperium yang sangat kuat.
“Tapi yang saya rasakan adalah pertama patriotisme yang berkobar kobar cinta tanah air yang luar biasa dan kepercayaan diri, percaya diri,”
“Karena mereka merupakan bagian dari suatu generasi yang berhadapan dengan negara-negara adikuasa Inggris adikuasa Belanda pada zamannya adalah adikuasa ‘the dutch empire’ sebelum ‘british empire the dutch empire’ sangat-sangat kuat,” jelas Prabowo.
Presiden juga menyinggung kenangan pribadi tentang keluarganya yang gugur di usia muda saat berjuang membela kemerdekaan.
“Di keluarga saya dari sejak kecil selalu dibawa ke makam, ini makam pamanmu gugur di Tangerang pada usia 21 tahun ini pamanmu yang lain gugur di Tangerang sebagai kadet umur 16 tahun,” tegasnya.
“Jadi bangsa ini berdiri di atas keringat darah dan air mata ibu-ibu, saudara kita merasakan kita digembleng oleh mereka itu yang tersisa yang jelas di hati saya,” pungkas Presiden Prabowo Subianto.