Senin, 23 Jun 2025
Senin, 23 Juni 2025

26 Warga Sipil Tewas, Pakistan: India Akan Kami Balas

astakom.com, Islamabad – Ketegangan di Asia Selatan kembali memanas. Kepala Angkatan Darat Pakistan menyatakan bahwa 26 warga sipil tewas dan 46 lainnya terluka dalam serangan udara India yang terjadi pada Selasa malam (6/5).

Jumlah ini melonjak drastis dari delapan korban yang sebelumnya dilaporkan di hari yang sama.

Meski belum jelas dari mana angka kematian terbaru ini berasal, belum diketahui pula apakah data tersebut mencakup korban dari penembakan lintas batas yang juga terjadi semalam.

“Kami akan menanggapi India pada waktu, tempat, dan cara yang kami pilih sendiri,” tegas Panglima Angkatan Darat Pakistan dalam jumpa persnya seperti yang dikutip astakom.com, Rabu (7/5).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, menggelar konferensi pers yang memperkuat klaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk melumpuhkan infrastruktur teroris di wilayah Pakistan.

“Serangan India tadi malam adalah serangan udara proporsional dan tidak menimbulkan eskalasi,” ujar Misri kepada media.

Ia menegaskan bahwa aksi militer itu menyasar kelompok Lashkar-e-Taiba, yang menurut India, berada di balik serangan mematikan di Pahalgam, Kashmir, bulan lalu.

Front Perlawanan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu disebut terhubung erat dengan Lashkar-e-Taiba dan memiliki kaitan dengan Pakistan, yang telah membantah keras tuduhan tersebut.

“Badan intelijen kami mengindikasikan akan ada lebih banyak serangan terhadap India. Kami mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikannya,” lanjut Misri.

Dalam pernyataan lanjutan, Kolonel Sofiya Qureshi dan Komandan Sayap Vyomika Singh mengonfirmasi bahwa sembilan kamp teroris menjadi target dan berhasil dihancurkan. Kamp-kamp tersebut, menurut mereka, berlokasi di Pakistan dan wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan.

Ketegangan antara India dan Pakistan bukanlah hal baru, namun eskalasi kali ini terjadi di tengah meningkatnya konflik di kawasan dan sentimen nasionalisme yang menguat di kedua negara.

Sejumlah pengamat khawatir insiden ini dapat memicu gelombang konflik bersenjata yang lebih luas, apalagi jika balasan dari Pakistan benar-benar dilakukan dalam waktu dekat.

Rubrik Sama :

AS Serang Iran, Menko Polkam: Keselamatan WNI Prioritas Presiden Prabowo

Pemerintah Indonesia memulai langkah konkret dalam melindungi warga negara Indonesia (WNI) di kawasan konflik Timur Tengah, dengan melakukan upaya kontijensi dan evakuasi.

Konflik Timur Tengah Picu Krisis Energi, Percepatan Transisi Energi Jadi Solusi

Ketegangan di Timur Tengah akibat konflik bersenjata yang terus meningkat antara Iran dan Israel memicu kekhawatiran global, tak hanya dari sisi politik dan keamanan, tetapi juga pada sektor energi yang sangat vital.

Konflik Iran-Israel Memanas, Rantai Pasok Domestik Bisa Terganggu

Eskalasi konflik antara Iran dan Israel kian memanas dan tak hanya mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah, tetapi juga berpotensi mengguncang ekonomi global, termasuk Indonesia.

Reaksi Dunia Terhadap Serangan AS ke Iran

astakom, Jakarta - Amerika Serikat (AS) telah mengebom tiga lokasi nuklir di Iran. Campur tangan AS semakin meningkatkan perang antara Israel dan Iran. Presiden Donald...
Cover Majalah

Update