astakom, Osaka – Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka kembali menuguhkan budaya nusantara melalui Rolling Exhibition Batik Liem Ping Wie dan Cultural Performance berupa Pagelaran Busana yang digelar Selasa (29/4).
Melalui perpaduan pameran kain batik pameran tulis premium, dan pertunjukan busana elegan, Batik Liem Ping Wie mengajak pengunjung World Expo 2025 Osaka untuk merasakan kekayaan tradisi Indonesia yang terus berkembang dalam perpaduan balutan inovasi modern.
Baca juga
“Saya tidak sekadar jualan batik. Saya berdiri di sini sebagai penjaga budaya. Dunia harus tahu bahwa batik kita punya nilai dan bobot. Ini adalah bagian dari diplomasi budaya Indonesia,” ungkap Marcelina, generasi kelima pemilik batik Liem Ping Wie dalam pembukaan Pagelaran Busana Batik Liem Ping Melalui Wie di Paviliun Indonesia, World Expo 2025 Osaka, seperti dikutip astakom.com dari website resmi pameran.
Sebagai bagian program budaya di Paviliun Indonesia World Expo 2025 Osaka, Batik Liem Ping Wie mempersembahkan rangkaian kegiatan yang menggambarkan perjalanan batik dari tradisi menuju inovasi masa kini.
Pada Rolling Exhibition yang berlangsung dari 28 April hingga 4 Mei 2025, Batik Liem Ping Wie menghadirkan koleksi eksklusif kain batik tulis berkualitas, menampilkan perpaduan motif klasik dan kontemporer yang menggambarkan keindahan budaya Indonesia.
Di antaranya motif Hokokai dan Buketan yang mencerminkan perpaduan budaya melalui detail bunga krisan, peony, dan mawar, menandai keindahan dalam keberagaman.
Keindahan motif Buketan, yang terinspirasi dari bunga-bunga alami seperti mawar dan lotus, juga menyuarakan keanggunan dan feminitas dalam budaya Indonesia.
Motif Pagi Sore turut menarik perhatian, memperlihatkan dualitas siang dan malam dalam satu kain, sebagai simbol keseimbangan dan harmoni hidup dalam falsafah Jawa.
Selain Rolling Exhibition dan Cultural Performance, Batik Liem Ping Wie asal Pekalongan itu, juga turut menyelenggarakan Business Forum di Paviliun Indonesia dengan tajuk “A Tapestry of Tradition and Tomorrow” pada Jumat, 2 Mei 2025.
Business Forum ini akan mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang abadi. Selain itu, pengunjung akan diajak mengikuti lokakarya membatik langsung bersama tim Batik Liem Ping Wie untuk memahami proses kreatif dari canting hingga pewarnaan alami.
Melalui keikutsertaannya di World Expo 2025 Osaka, Batik Liem Ping Wie menegaskan komitmennya dalam membawa batik sebagai simbol budaya Indonesia ke panggung global, memperlihatkan bahwa kain tradisional pun mampu menjadi strategi soft diplomacy yang elegan dan penuh makna.
Direktur Paviliun Indonesia Didik Darmanto, turut menyampaikan bahwa batik bukan hanya kain, melainkan ekspresi budaya dan identitas bangsa. “Batik adalah warisan budaya yang memukau dalam setiap motifnya. Ini adalah identitas bangsa yang harus terus dilestarikan dan dibanggakan di panggung dunia.
Didik menganggap Batik Liem Ping Wie ingin menegaskan komitmen dalam mengusung batik sebagai simbol budaya Indonesia ke panggung global. Selain itu juga memperlihatkan bahwa kain tradisional pun mampu menjadi strategi soft diplomacy yang elegan dan penuh makna.
“Batik adalah warisan budaya yang memukau dalam setiap motifnya. Ini adalah identitas bangsa yang harus terus dilestarikan dan dibanggakan di panggung dunia,” pungkasnya.