Sabtu, 6 Sep 2025
Sabtu, 6 September 2025

Fokus Terhadap Intelijen China: Trump PHK Ribuan Pasukan CIA dan NSA

astakom, Washington – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan memangkas ribuan posisi di CIA dan badan intelijen lainnya, termasuk Badan Keamanan Nasional atau (NSA).

Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi efisiensi pemerintahan Trump dalam memangkas jumlah pegawai federal, demikian laporan The Washington Post, Jumat (2/5).

Menurut laporan tersebut, CIA akan kehilangan sekitar 1.200 personel, sementara badan intelijen lain seperti NSA juga akan menghadapi pemangkasan signifikan.

Pelapor yang tidak disebut namanya mengetahui rencana ini kemudian mengonfirmasi pesan tersebut kepada Associated Press dengan akun anonim.

Dilansir dari theguardian.com, Pengurangan personel ini akan dilaksanakan secara bertahap selama beberapa tahun ke depan.

Prosesnya akan dilakukan melalui pengurangan perekrutan baru alih-alih pemutusan hubungan kerja (PHK) langsung.

Sebagian besar pemangkasan juga berasal dari program pensiun dini sukarela yang telah diikuti oleh beberapa ratus pegawai.

“Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi holistik untuk memberikan energi baru bagi badan tersebut, menyediakan kesempatan bagi para pemimpin baru untuk muncul, dan menempatkan CIA pada posisi yang lebih baik untuk melaksanakan misinya,” kata CIA dalam pernyataan resminya sebagaimana dikutip astakom.com, Sabtu (3/5).

Direktur CIA saat itu, John Ratcliffe, menyatakan bahwa penyesuaian ini dilakukan untuk menyelaraskan operasional lembaga dengan prioritas keamanan nasional Presiden Trump.

Fokus utama diarahkan pada peningkatan intelijen dari sumber manusia serta penguatan strategi terhadap China.

Sementara itu, NSA juga menawarkan opsi pengunduran diri sukarela kepada sejumlah karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi internal. CIA bahkan menyatakan akan memberhentikan sebagian pegawai baru yang direkrut belakangan ini.

Dalam langkah lain yang kontroversial, pemerintahan Trump juga dilaporkan telah menghapus program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di badan-badan intelijen.

Namun, upaya pemecatan terhadap 19 pegawai yang bekerja dalam program tersebut diblokir sementara oleh pengadilan.

Lebih mengejutkan, Trump secara tiba-tiba memecat Jenderal Tim Haugh, yang saat itu memimpin NSA dan Komando Siber Pentagon, sebagai bagian dari restrukturisasi kepemimpinan di sektor pertahanan digital.

Tulsi Gabbard, juru bicara direktur intelijen nasional yang mengoordinasikan 18 lembaga intelijen AS, tidak segera memberikan komentar atas langkah ini.

Feed Update

Prabowo Tiba di Tanah Air Rabu Malam, Kembali dari Kunjungan Kerja di Tiongkok

astakom.com, Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, pukul 21.00 WIB pada Rabu (3/9) malam, usai menghadiri perayaan 80 Tahun...

Peci Hitam Presiden Prabowo di Parade Militer China

astakom.com, China - Sebuah pemandangan unik saat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Parade Militer Hari Kemenangan Tiongkok 2025, yang digelar untuk memperingati 80...

Prabowo Jadi Tamu Hari Kemenangan Tiongkok, Bersanding dengan Xi Jinping hingga Putin

astakom.com, Beijing — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Perayaan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok yang digelar di Tian’anmen, Beijing, Republik Rakyat...

Diplomat RI di Peru Meninggal Dunia dan Respon Menlu Sugiono

astakom.com, Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan dukacita atas meninggalnya Penata Kanselerai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Zetro Leonardo Purba, di Lima,...

Terkini

Viral

Videos