Kamis, 18 Sep 2025
Kamis, 18 September 2025

Pendidikan Vokasi dan Green Jobs Jadi Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Baru

astakom, Jakarta – Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu beradaptasi di era ekonomi hijau. Hal ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, dengan berbekal pada bonus demografi.

Pendidikan vokasi dan pengembangan green jobs pun menjadi dua strategi utama pemerintah dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan arah transformasi industri dan tantangan perubahan iklim.

Namun demikian, data menunjukkan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menghadapi tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot.

Kondisi ini, kata dia, mengindikasikan adanya kesenjangan antara kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja, terutama di sektor-sektor yang kini bertransformasi menuju keberlanjutan.

“Ada gap antara kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri. Ini menyebabkan lulusan kita kurang match dengan permintaan pasar kerja,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima astakom.com, Jumat (2/5).

Ia pun menambahkan bahwa peningkatan kapasitas pengajar menjadi krusial agar materi ajar yang disampaikan relevan dengan perkembangan teknologi dan industri.

“Ini (pengajar dan trainer) membutuhkan perkembangan teknologi dan juga menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh industri,” sambungnya.

Akademisi dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Syamsul Fatria J. menambahkan, soal pentingnya pembekalan green skills dalam sistem pendidikan vokasi.

Menurutnya, keterampilan yang dibutuhkan dalam green jobs mencakup technical skills, transversal skills, dan citizenship skills, yang mencerminkan perpaduan antara keahlian teknis, kemampuan berpikir lintas disiplin, serta kesadaran sosial dan lingkungan.

“Pemerintah perlu mengambil langkah konkret melalui program pendidikan vokasi berbasis industri dan pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai daerah, termasuk di pesantren-pesantren,” tuturnya kepada jurnalis astakom.com, Jumat (2/5).

Syamsul menjelaskan bahwa tanpa penyesuaian signifikan, Indonesia berisiko kalah bersaing dengan tenaga kerja asing di sektor-sektor pekerjaan hijau yang sedang berkembang pesat.

“Pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri hijau dan pengembangan green skills menjadi kunci utama dalam menjawab tantangan ekonomi baru dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia,” pungkasnya.

Feed Update

Menteri Ekraf Apresiasi Jazz Goes to Campus Jadi Ruang Kreasi Tumbuhkan Ekosistem Ekonomi Kreatif

astakom.com, Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan The 48th Jazz Goes to Campus (JGTC). Festival jazz tertua di...

Menteri Pariwisata: Kaldera Toba Raih Kembali Status Green Card UNESCO Global Geopark

astakom.com, Jakarta – Kabar membanggakan datang dari Sumatera Utara. Kaldera Danau Toba kembali berhasil meraih kartu hijau (green card) dari UNESCO, status tertinggi dalam...

Daftar Lima Perpustakaan Ikonik di Beberapa Kota Indonesia, Adakah Kotamu?

astakom.com, Jakarta – Perpustakaan identik dengan pemandangan rak kayu tinggi yang berjajar dan dipenuhi dengan koleksi beragam buku. Ruangan perpustakaan juga menawarkan ketenangan yang...

Fakta Seru Geopark Ijen Yang Harus Anda Tahu

astakom.com, Jakarta – Bukan rahasia lagi, Indonesia, negeri yang berdiri megah di atas Cincin Api Pasifik ini, menyimpan kekayaan geologi yang luar biasa. Pada...

Viral

Videos