Rabu, 17 Sep 2025
Rabu, 17 September 2025

Wamenkeu: Belanja Negara Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

astakom, Jakarta – Realisasi belanja negara menunjukkan percepatan signifikan hingga akhir Maret 2025. Pemerintah mencatat belanja telah mencapai Rp620,3 triliun, atau setara dengan 17,1 persen dari total pagu APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun.

Akselerasi ini menandai mulai bergeraknya mesin belanja negara yang digadang-gadang akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara menyebut, belanja pemerintah pusat menyumbang Rp413,2 triliun dari total realisasi tersebut. Angka itu mencakup belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp196,1 triliun dan belanja non-K/L Rp217,1 triliun.

“Total belanja pemerintah pusat sampai dengan 31 Maret adalah Rp413,2 triliun. Ini adalah 15,3 persen dari total APBN, lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 dan 2023,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, seperti dikutip astakom.com, Rabu (30/4).

Belanja K/L sebesar Rp196,1 triliun itu dialokasikan ke berbagai pos penting, seperti belanja pegawai sebesar Rp79,5 triliun atau 26 persen, belanja bantuan sosial Rp38,9 triliun atau 28,8 persen, belanja modal Rp25,9 triliun atau 11,1 persen, dan belanja barang Rp51,8 triliun atau 10,7 persen.

Secara rinci, belanja pegawai mencakup gaji, tunjangan profesi guru, tunjangan kinerja, hingga vakasi. Belanja bantuan sosial disalurkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Rp7,3 triliun, kartu sembako Rp11 triliun, serta iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) Rp11,6 triliun.

Kemudian program pendidikan, seperti PIP dan KIP Kuliah masing-masing menyerap Rp1,5 triliun dan Rp6,7 triliun. Pemerintah juga mengucurkan Rp800 miliar untuk asistensi sosial, bantuan permakanan lansia, anak, disabilitas, hingga korban bencana.

Salah satu lonjakan paling mencolok terjadi pada belanja modal, yang naik dari hanya Rp3,1 triliun di akhir Februari menjadi Rp25,9 triliun per Maret.

Dana ini digunakan untuk pengadaan peralatan dan mesin (Rp22,3 triliun), pembangunan infrastruktur seperti jalan dan irigasi (Rp2,5 triliun), serta renovasi gedung dan bangunan (Rp900 miliar).

Sementara itu, belanja barang juga melonjak dari Rp18,3 triliun pada Februari 2025, menjadi Rp51,8 triliun pada periode Maret 2025. Di luar K/L, belanja non-K/L senilai Rp217,1 triliun difokuskan pada pembayaran pensiun sebesar Rp58,9 triliun serta subsidi energi dan pupuk senilai Rp32,4 triliun.

Adapun untuk rincian subsidi mencakup BBM sebanyak 2.906,7 kiloliter, LPG 3 kg sebanyak 1,368 juta kilogram, listrik untuk 41,9 juta pelanggan, dan pupuk sebanyak 1,7 juta ton.

“Kita harapkan ini kemudian menciptakan multiplier effect. Dengan belanja yang sudah cukup besar di bulan Maret, ini memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi kita di triwulan I/2025,” terang Suahasil.

Feed Update

DPR Minta Produk Kesehatan Bermasalah Segera Ditindaklanjuti dan Sanksi Tegas Bagi Pelanggar

astakom.com, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menyoroti laporan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang mengungkap bahwa satu dari...

Dukung Reformasi Kepolisian, Pakar Ingatkan ‘Polisi Pelindung Masyarakat’

astakom.com, Jakarta – Pakar Kebijakan dan Tata Kelola Pemerintahan, Dr. Muchamad Zaenuri menyambut baik wacana reformasi kepolisian yang kembali mengemuka setelah Presiden Prabowo Subianto...

Di Forum Lintas Agama Asia, Menag RI Kenalkan Kurikulum Berbasis Cinta

astakom.com, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memperkenalkan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai terobosan baru dalam memperkuat pendidikan inklusif, moderasi beragama, serta perlindungan hak-hak...

Menteri UMKM Tegaskan Paket Stimulus Ekonomi Stabilkan Performa UMKM

astakom.com, Bandung – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan paket stimulus ekonomi ditujukan salah satunya untuk menstabilkan performa UMKM. "Kalau diperhatikan,...

Terkini

Viral

Videos