astakom, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri acara aksi peringatan hari buruh di Monas, Kamis (1/5). Berdasarkan pengamatan astakom.com di Monas, Presiden Prabowo hadir di lokasi acara aksi sekitar pukul 10.00 WIB.
Terakhir kali presiden Republik Indonesia hadir dalam peringatan May Day terjadi pada 1 Mei 1965 atau tepatnya 60 tahun lalu, saat Presiden pertama Ir. Soekarno menyapa langsung kaum buruh.
Baca juga
Hadir dalam peringatan May Day kali ini, Ketua Partai Buruh Said Iqbal dan sejumlah tokoh penting di parlemen dan pemerintahan, menjadi saksi aksi tuntutan para buruh se-Jabodetabek di Monas, Kamis (1/5).
Said Iqbal menyampaikan orasinya di hadapan Presiden Prabowo dan ribuan buruh. Ia menyapa Presiden Prabowo, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, dan pejabat lain yang hadir.
“May Day is not holiday” teriak Said Iqbal mengawali orasinya.
Said pun mengucapkan terimakasih kepada Presiden Prabowo yang telah menunjukkan keberpihakannya pada buruh dan seluruh rakyat Indonesia.
Said Iqbal menyampaikan enam tuntutan. Pertama, Ia menuntut agar outsourcing dihapus. “Kami tahu bapak sangat peduli untuk menghapus outsourching”. teriak Said Iqbal.
Kedua, bentuk Satgas PHK, Ia minta dengan hormat semua pendukung Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan penyelamatan ekonomi dan bergerak bersama karena Indonesia negara besar.
Ketiga, wujudkan upah layak, “setelah 10 tahun tidak pernah naik upah, alhamdulillah era pak Prabowo naik 6,5 persen” kata Said.
Keempat, sah RUU Ketenagakerjaan baru, “Pak Menko sebaiknya aroma UU Omnibuslaw dibuang saja pada UU Ketenagakerjaan yang baru” ucapnya.
“Prabowo… Prabowo… Prabowo…” teriak Said Iqbal yang kemudian ditirukan puluhan ribu buruh yang hadir.
Kemudian Said Iqbal melanjutkan tuntutannya yang keempat yaitu pengesahan RUU PPRT. “Sudah 20 tahun RUU PPRT tidak disahkan, tolong sahkan” harapnya.
Yang terakhir, berantas Korupsi, untuk hal ini Said menyoroti agar segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.