Kamis, 19 Jun 2025
Kamis, 19 Juni 2025

Menlu Dorong Peran Aktif BRICS di Tengah Krisis Dunia

astakom, Brasil – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan pentingnya peran aktif BRICS dalam mendorong perdamaian dunia dan reformasi tata kelola global. Pernyataan nasional itu ia sampaikan dalam Foreign Ministers’ Meeting (FMM) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, (28/4)

Dalam sesi pertama bertema “Peran BRICS dalam Menghadapi Krisis Global dan Regional serta Mendorong Perdamaian dan Keamanan”, Menlu Sugiono menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Gaza yang disebutnya sebagai cerminan kegagalan global dalam menegakkan hukum humaniter internasional.

“BRICS harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hukum internasional. Penegakannya harus adil, konsisten, dan tanpa standar ganda. Tidak ada yang kebal hukum,” tegas Sugiono. Ia juga menekankan bahwa pelanggaran hukum dan tindakan sepihak hanya akan memperlebar kesenjangan dan ketidakpercayaan global.

Lebih lanjut, Sugiono menyerukan perlindungan terhadap lembaga hukum internasional dari politisasi dan penegakan hukum yang selektif. “Putusan Mahkamah Internasional harus dihormati, dan Dewan Keamanan PBB perlu diberi kewenangan untuk menjalankan mandatnya secara efektif,” tambahnya.

Pada sesi kedua yang mengangkat tema “Reformasi Institusi Internasional untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan”, Indonesia mendorong penguatan multilateralisme yang lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap tantangan global.

Selanjutnya, Menlu Sugiono juga menyoroti pentingnya reformasi berbagai lembaga internasional, termasuk perluasan keanggotaan Dewan Keamanan PBB dan peningkatan suara negara-negara berkembang dalam lembaga keuangan dunia.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan negara-negara Global South, Indonesia juga mengumumkan komitmennya untuk bergabung dengan New Development Bank.

Selain itu, Indonesia mendorong penguatan peran WHO dalam memperkuat sistem kesehatan global, khususnya dalam menghadapi pandemi dan krisis kesehatan. Reformasi WTO juga diangkat agar lebih mencerminkan kepentingan seluruh anggotanya.

Menutup pernyataannya yang dikutip astakom.com, Menlu Sugiono menyerukan langkah nyata dari BRICS dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. “Kita harus bergerak dari visi ke implementasi dengan langkah-langkah cepat dan tepat,” ujarnya.

Di sela-sela forum, Menlu Sugiono juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Brasil, serta melakukan pertemuan singkat (pull-aside) dengan Menlu Ethiopia dan Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional UEA guna memperkuat kerja sama bilateral dan kolaborasi dalam kerangka BRICS.

Rubrik Sama :

Kepercayaan Publik ke Danantara Terus Meningkat, Ini Buktinya

Kepercayaan masyarakat dan pelaku pasar terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menunjukkan tren yang positif.

Percepat Transformasi Digital Inklusif, Indonesia Gandeng Global-Tech Bangun Pusat R&D

astakom, Shanghai - Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo menyatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia tengah mempercepat transformasi digital yang inklusif. Indonesia menegaskan posisi sebagai mitra strategis...

Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo Berbagi Pengalaman Transformasi Digital di MWC 2025

astakom, Shanghai - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo membagikan strategi Indonesia dalam membangun infrastruktur dan layanan digital, dalam forum pameran...

Dony Oskaria Dorong Reformasi Budaya BUMN, Direksi Dilarang Main Golf!

Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Dony Oskaria, menegaskan pentingnya reformasi budaya kerja di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Cover Majalah

Update