Jumat, 2 Mei 2025
Jumat, 2 Mei 2025

Menlu Dorong Peran Aktif BRICS di Tengah Krisis Dunia

astakom, Brasil – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan pentingnya peran aktif BRICS dalam mendorong perdamaian dunia dan reformasi tata kelola global. Pernyataan nasional itu ia sampaikan dalam Foreign Ministers’ Meeting (FMM) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, (28/4)

Dalam sesi pertama bertema “Peran BRICS dalam Menghadapi Krisis Global dan Regional serta Mendorong Perdamaian dan Keamanan”, Menlu Sugiono menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Gaza yang disebutnya sebagai cerminan kegagalan global dalam menegakkan hukum humaniter internasional.

“BRICS harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hukum internasional. Penegakannya harus adil, konsisten, dan tanpa standar ganda. Tidak ada yang kebal hukum,” tegas Sugiono. Ia juga menekankan bahwa pelanggaran hukum dan tindakan sepihak hanya akan memperlebar kesenjangan dan ketidakpercayaan global.

Lebih lanjut, Sugiono menyerukan perlindungan terhadap lembaga hukum internasional dari politisasi dan penegakan hukum yang selektif. “Putusan Mahkamah Internasional harus dihormati, dan Dewan Keamanan PBB perlu diberi kewenangan untuk menjalankan mandatnya secara efektif,” tambahnya.

Pada sesi kedua yang mengangkat tema “Reformasi Institusi Internasional untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan”, Indonesia mendorong penguatan multilateralisme yang lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap tantangan global.

Selanjutnya, Menlu Sugiono juga menyoroti pentingnya reformasi berbagai lembaga internasional, termasuk perluasan keanggotaan Dewan Keamanan PBB dan peningkatan suara negara-negara berkembang dalam lembaga keuangan dunia.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan negara-negara Global South, Indonesia juga mengumumkan komitmennya untuk bergabung dengan New Development Bank.

Selain itu, Indonesia mendorong penguatan peran WHO dalam memperkuat sistem kesehatan global, khususnya dalam menghadapi pandemi dan krisis kesehatan. Reformasi WTO juga diangkat agar lebih mencerminkan kepentingan seluruh anggotanya.

Menutup pernyataannya yang dikutip astakom.com, Menlu Sugiono menyerukan langkah nyata dari BRICS dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. “Kita harus bergerak dari visi ke implementasi dengan langkah-langkah cepat dan tepat,” ujarnya.

Di sela-sela forum, Menlu Sugiono juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Brasil, serta melakukan pertemuan singkat (pull-aside) dengan Menlu Ethiopia dan Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional UEA guna memperkuat kerja sama bilateral dan kolaborasi dalam kerangka BRICS.

Rubrik Sama :

Wamenkeu: Belanja Negara Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Realisasi belanja negara menunjukkan percepatan signifikan hingga akhir Maret 2025. Pemerintah mencatat belanja telah mencapai Rp620,3 triliun, atau setara dengan 17,1 persen dari total pagu APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun.

Sepenggal Kisah Kenangan Prabowo Menyelamatkan TKI dari Hukuman Mati

astakom, Jakarta-Pertemuan tak terduga antara Prabowo Subianto dan Wilfrida Soik dimulai dari sebuah tragedi. Wilfrida, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Belu, NTT, nyaris dihukum...

Menlu Sampaikan Pandangan Pemerintah Indonesia di Mahkamah Internasional

Persidangan kali ini merupakan kelanjutan dari resolusi 79/232 Majelis Umum PBB pada Desember 2024 lalu yang meminta ICJ untuk mengeluarkan advisory opinion terkait kewajiban Israel terhadap PBB, Organisasi Internasional, dan Negara Ketiga yang Beroperasi di Palestina.

Prabowo Matangkan Program Sekolah Rakyat, Pastikan Tepat Sasaran!

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (30/4).

Update