KENDAL – Para petani muda yang tergabung dalam Kelompok Tani Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kendal, Jawa Tengah, sukses menggarap lahan sempit, yang hanya seluas 500 meter persegi menjadi kebun melon dengan kualitas tinggi.
Para petani menanam melon dengan metode screen house smart farming yang mengandalkan alat-alat pertanian modern dari bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) RI senilai Rp 500 juta.
Baca juga
Hasil dari upaya Kelompok Tani Desa Kalibareng pun diapresiasi Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari saat melakukan kunjungan dalam meninjau screen house smart farming tersebut.
Dyah menyampaikan, kunjungannya tersebut salah satunya untuk memastikan bantuan yang diberikan oleh Kementan yang sebelumnya diusulkan oleh pihaknya di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal tepat sasaran.
“Terbukti, Kelompok Tani yang dikelola oleh para anak muda ini, sukses menanam buah melon hingga panen, dengan menggunakan screen house smart farming,” ungkapnya di Desa Kalibareng, yang dikutip astakom.com, Minggu (27/4).
Dyah berharap, dengan adanya inovasi baru dan cara-cara yang modern, dapat menarik perhatian para generasi muda untuk menjadi petani milenial.
“Karena semua proses mulai menyiram bibit melon, memberikan vitamin, mengukur suhu, dan lainnya sudah menggunakan aplikasi di handphone, sehingga jadi lebih mudah,” tuturnya.
Operator screen house smart farming Kelompok Tani Marsudi Tani Desa Kalibareng, Novi Reza Nuroidah menyampaikan, bahwa lahan sempit yang digarap pihaknya mampu menampung 700 bibit melon di polybag.
“Alhamdulillah, semua bibit yang ditanam menghasilkan buah, yang rata-rata beratnya 1,2 kg, dengan usia 75 hari setelah tanam,” ujar Novi.
Disampaikannya, bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan CV Fertindo Pratama Semarang. Sehingga seluruh buah melon hasil panen bisa langsung dijual dengan harga layak, yakni Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram.