astakom, Tanjungpinang – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan pentingnya peran kampus dalam menjawab tantangan global dan menjadi pusat inovasi serta pertumbuhan kawasan, khususnya di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Menurutnya, tantangan perubahan iklim, tantangan kesehatan, ekonomi global yang berubah cepat, hingga dinamika geopolitik, maka setiap negara perlu memiliki strategi yang kuat.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
“Indonesia harus bersiap dengan membangun kekuatan sains dan teknologi di perguruan tinggi,” ujar Menteri Brian saat kunjungan kerja ke Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (25/4).
Merujuk instruksi Presiden Prabowo Subianto, Mendiktisaintek menyebut bahwa Indonesia harus mampu sejajar dengan negara-negara maju. Salah satu indikator utamanya adalah pendapatan per kapita dan pemerataan kesejahteraan.
“Teknologi indeks negara maju ada di angka 0,6, sementara kita harus naikkan hingga 8,4. Untuk mencapainya, budaya ilmiah dan teknologi harus tertanam kuat di kampus. Kampus harus menjadi simbol pemikiran, pusat riset, dan inovasi yang memberi dampak nyata,” jelas Menteri Brian yang pernah meraih Habibie Award pada tahun 2024.
Menteri Brian juga menyoroti pentingnya peran kampus dalam memperkuat ekosistem riset dan pengembangan. Riset harus didorong sedikit demi sedikit, maka dampaknya akan sangat besar.
Kampus, menurutnya harus menjadi tempat di mana dosen sibuk meneliti, dan riset mereka berkontribusi bagi industri maupun masyarakat.
“Apalagi jika menghasilkan paten. Ini yang akan kami dorong lewat program Kampus Berdampak,” ungkap Cendekiawan Muhammadiyah itu.
Mendiktisaintek juga mengusulkan perpustakaan kampus sebagai ruang publik. Hal tersebut guna membuka akses ilmu pengetahuan lebih luas bagi masyarakat.
“Kami mendorong perpustakaan kampus terbuka untuk umum, agar jadi destinasi menarik yang menyebarkan ilmu pengetahuan,” ujar Menteri Brian yang juga jadi Profesor tamu di Universitas Tsukuba, Jepang.
Menteri Brian pun mengapresiasi tingginya angka partisipasi pendidikan tinggi di Kepulauan Riau, yang menempati urutan ketiga secara nasional.
“Ini menunjukkan bahwa pemimpin daerah sangat peduli. Harapannya, kolaborasi antara kampus, masyarakat, dan pemerintah bisa menciptakan dampak yang lebih luas,” tutup Menteri Brian.