Senin, 28 Apr 2025
Senin, 28 April 2025

Wamentan Sudaryono: Indonesia Surplus Beras, Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia

astakom, Bali – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2025, produksi gabah nasional mencapai 13,9 juta ton. Sementara konsumsi beras domestik tercatat sekitar 10,37 juta ton, hal ini menunjukkan surplus dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Data tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono membuka acara International Fertilizer Producers Event di Bali pada Rabu (23/4), yang dihadiri pelaku industri pupuk dari berbagai negara.

Menurut Wamentan, Keberhasilan program penyediaan air melalui pompanisasi dan pipanisasi yang memungkinkan petani menanam dua hingga tiga kali dalam setahun. Melalui program ini, lebih dari 2 juta hektare lahan berhasil dialiri air, meningkatkan produktivitas pertanian yang sangat signifikan.

“Indeks pertanaman kita meningkat. Ini berarti produktivitas lahan juga naik. Satu kali tanam dalam setahun kini bisa menjadi dua hingga tiga kali. Ini capaian luar biasa,” kata Wamentan Sudaryono.

Dengan peningkatan produktivitas ini, Indonesia semakin optimis untuk mencapai swasembada beras. Apalagi, Perum Bulog telah menyerap 1,4 juta ton gabah dari target 2 juta ton pada bulan April 2025. Jika target tersebut tercapai, Indonesia tidak lagi memerlukan impor beras.

Tak hanya itu, Perum Bulog juga diminta untuk menjaga pasokan dan produksi beras di tengah krisis yang dialami sejumlah negara seperti Jepang, Filipina, dan Malaysia. Wamentan Sudaryono juga menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada ketahanan pangan domestik, tetapi siap berkontribusi pada ketahanan pangan global.

“Sebagai Wakil Menteri, tentu saya prioritaskan masyarakat kita. Tapi kami juga ingin berkontribusi memberi makan dunia,” kata Wamentan Sudaryono yang juga Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.

Di sisi lain, Wementan Sudaryono menegaskan peran penting pupuk dalam menjaga ketahanan pangan global, terlebih di tengah tantangan besar akibat perubahan iklim dan meningkatnya populasi dunia.

Wamentan Sudaryono menyatakan, bahwa pupuk bukan sekadar bahan input pertanian, melainkan elemen utama dalam mencapai hasil pertanian yang optimal.

“Pupuk adalah tulang punggung ketahanan pangan. Tanpa pupuk, benih dan air saja tidak cukup untuk menghasilkan produksi yang optimal,” tegasnya.

Rubrik Sama :

Prabowo Bentuk Tiga Satgas, Urus Negosiasi Kebijakan Tarif Trump

Menko Airlangga memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) melalui USTR (United States Trade Representative), atau Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat telah menyetujui pembentukan mekanisme perundingan yang lebih erat dengan Indonesia, yang diikat dalam kerahasiaan melalui penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA).

Presiden Prabowo Subianto Terima Delegasi Pengusaha Korea Selatan di Istana

astakom, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan delegasi Federasi Industri Korea (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (28/4). Pertemuan yang berlangsung pukul 11.15...

Pemerintahan Presiden Prabowo dan Arah Baru Pembinaan Olahraga Nasional

astakom, Jakarta - Pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pembinaan olahraga nasional menempati salah satu posisi strategis dalam agenda pembangunan bangsa. Dengan visi mewujudkan Indonesia...

Presiden Prabowo Menerima 19 Pengusaha Korea Selatan

astakom, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan delegasi 19 pengusaha Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (FKI),  di Istana Merdeka,...

Update