Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Mbok Yem Pemilik Warung Tertingi di Indonesia Telah Pergi, Gunung Lawu Berduka

astakom, Jakarta-Dari balik kabut dan dinginnya angin di puncak Gunung Lawu, kabar duka datang menghentak: Mbok Yem, penjaga satu-satunya warung di Hargo Dumilah, telah berpulang. Sosok yang begitu akrab di kalangan para pendaki itu tutup usia di umur 82 tahun, Rabu, (23/4), pukul 15.30 WIB, di rumahnya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur.

Kepergian perempuan sepuh bernama Wakiyem ini seolah mengangkat sepotong jiwa dari gunung yang selama lebih dari tiga dekade ia rawat dengan sepenuh hati. Warungnya, yang berdiri kokoh di ketinggian sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut (dianggap oleh para pendaki sebagai warung tertinggi di Indonesia), bukan sekadar tempat makan biasa. Ia adalah rumah, pelukan hangat, dan secangkir teh manis yang menguatkan langkah para pendaki.

Turun Gunung Terakhir

Menurut Agus, Kepala Dusun Cemoro Sewu, sejak sebelum Ramadan, kondisi kesehatan Mbok Yem terus menurun hingga harus dirawat di RSUD Ponorogo. Ia pun akhirnya turun gunung, ditandu enam orang pendamping. Sebuah pemandangan langka, karena biasanya Mbok Yem hanya meninggalkan puncak menjelang Lebaran.

Namun kali ini berbeda. Ia pulang lebih awal, membawa rindu dan tanda-tanda perpisahan. Rumah duka segera dipadati warga, para pendaki, dan mereka yang pernah menyapanya, meski hanya sekali.

“Mbok Yem bukan hanya pemilik warung, tapi penjaga semangat,” ujar salah seorang pendaki yang datang melayat.

Niat yang Tak Sampai

Cucunya, Syaiful Gimbal, mengisahkan bahwa Mbok Yem sempat berbicara soal keinginannya untuk beristirahat, menikmati waktu bersama keluarga, terutama menjaga cucu di rumah.

Ia merasa waktunya di puncak sudah cukup. Tongkat estafet warung akan ia wariskan. Namun meski tubuhnya melemah, harapan sempat membuncah ketika kondisinya membaik. Hingga Tuhan punya kehendak lain.

Lebih dari Sekadar Warung

Bagi para pendaki, Warung Arga Dalem adalah tempat yang magis. Di tengah dingin dan lelah yang menggigit, ada mi instan, teh panas, dan senyum tulus Mbok Yem yang selalu menenangkan.

Mbok Yem bukan sekadar penjual makanan. Ia pendengar yang baik, pemberi nasihat tanpa menggurui, dan pelindung yang setia di tengah badai. Bahkan pendaki dari luar negeri pun tahu nama dan kisahnya.

Salah satu pendaki, Rina Dwi Prayekti, mengenang pertemuannya dengan Mbok Yem tahun lalu. Ia pernah bermimpi melihat Mbok Yem tersenyum sambil memasak. Dan saat mendaki seorang diri, ia disambut pelukan hangat dan kata-kata sederhana yang membekas selamanya: “Jangan menangis, hadapi hidupmu. Kamu kuat.”

Perjuangan Hidup di Atap Jawa Tengah

Tinggal di puncak gunung bukan hal mudah. Tapi Mbok Yem bertahan lebih dari 30 tahun di sana. Ia bahkan memasang panel surya agar warungnya bisa punya televisi, lampu, penanak nasi, dan kulkas. Semua ia lakukan agar pendaki merasa nyaman.

Warung itu adalah simbol ketekunan. Bukti bahwa lokasi terpencil tak menghalangi kehidupan yang layak dan bermartabat.

Dikelilingi Cerita dan Mitos

Setiap Lebaran, momen Mbok Yem turun gunung selalu ditunggu-tunggu. Foto dirinya ditandu jadi viral, seolah menjadi penanda hari raya yang sesungguhnya.

Ada cerita yang mengatakan warung Mbok Yem tak pernah sepi, bahkan di tengah badai dan kabut tebal. Banyak yang percaya warung itu punya “aura” khusus. Sosok Mbok Yem dianggap sebagai penjaga Gunung Lawu. Penghubung antara manusia dan alam.

Pada 2023, saat kebakaran melanda kawasan Lawu, tersiar kabar warung Mbok Yem terbakar. Tapi ternyata, warungnya tetap berdiri utuh. Sebuah keajaiban yang menambah panjang kisah mistis tentang beliau.

Warisan yang Tertinggal

Kini, setelah kepergian Mbok Yem, menyisakan pertanyaan menggantung: siapa yang akan melanjutkan warung legendaris itu?

Rubrik Sama :

Hunian Estetik Jadi Prioritas Gen Z : Harus Nyaman, Fungsional, Instagramable

Di tengah perkembangan zaman dan pesatnya arus media sosial, Generasi Z atau Gen Z yang lahir antara pertengahan tahun 1997 hingga 2010 menunjukkan karakteristik unik dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam urusan hunian.

Komedian Cak Lontong Jadi Duta Keterbukaan Informasi

Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta secara resmi menunjuk komedian ternama Lies Hartono, yang akrab disapa Cak Lontong, sebagai Duta Keterbukaan Informasi. Penunjukan ini diumumkan dalam acara Launching KIP Coaching Clinic dan Focus Group Discussion yang digelar di Jakarta, Kamis (24/4).

Pulang dari Misi Perdamaian di Lebanon, Panglima TNI: Kalian Membanggakan!

astakom, Jakarta - Sebanyak 1.087 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda (Konga) UNIFIL 2024 resmi kembali ke tanah air. Usai menuntaskan misi...

Presiden Prabowo Ajak Fiji Latgab Bersama Indonesia

astakom, Jakarta- Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Republik Fiji Sitiveni Rabuka di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/4). Pertemuan ini sekaligus merupakan...

Terbaru