astakom, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat Indonesia untuk meneladani etos kerja masyarakat Madura yang dikenal pantang menyerah dan selalu bersemangat dalam bekerja.
Pujian tersebut disampaikan Khofifah saat menanggapi spanduk satir di sebuah warung kelontong bernama Madura Mart yang bertuliskan, “Buka 50 Jam. Enggak bisa tutup, pintunya rusak.”
Bagi Khofifah, tulisan itu bukan sekadar guyonan semata, tetapi mencerminkan semangat kerja keras yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Madura, Jawa Timur.
“’Enggak bisa tutup, pintunya rusak,’ katanya. Tapi saya tahu, ini cuma cara halus orang Madura bilang bahwa kerja keras itu ibadah,” ujarnya dikutip astakom.com, Jumat (25/4).
Khofifah menilai, kegigihan masyarakat Madura tampak dalam berbagai lini kehidupan, mulai dari berdagang di pasar, melaut, bertani, hingga menjalankan usaha warung kelontong. Semua dijalani dengan semangat yang luar biasa.
“Etos kerja masyarakat Madura memang luar biasa. Tak kenal lelah, tak kenal waktu. Dari pasar, laut, sawah, sampai warung kelontong, selalu ada semangat pantang mundur di balik senyum mereka,” lanjutnya.
Ia berharap semangat seperti itu dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.
“Salut dan hormat untuk semangat yang seperti ini. Semoga warungnya tetap laris, pintunya tetap rusak (biar tetap buka terus), dan rejekinya terus mengalir deras,” tutupnya.
Dikutip dari Jurnal ‘Etos Kerja Islam Masyarakat Etnis Madura’ dari UIN Jakarta, etos kerja masyarakat Madura terhitung tinggi. Sebab bagi mereka, bekerja merupakan suatu aktiftas ibadah.
Kesempatan bisa bekerja akan dianggapnya sebagai rahmat dari Allah SWT, sehingga mendapatkan pekerjaan merupakan panggilan hidup yang bakal ditekuninya dengan sepenuh hati.
Sebagai akibatnya orang Madura tidak takut kehilangan tanah atau hartanya, akan tetapi mereka sangat takut kehilangan pekerjaannya.
Dalam jurnal tersebut, disebutkan, bahwa etos kerja masyarakat madura adalah Kar-ngakar colpe’ (bekerja keras), yang mana hal ini termasuk dalam ciri etos kerja Islam, yaitu Al-Mujahadah atau kerja keras yang optimal.