Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Hunian Estetik Jadi Prioritas Gen Z : Harus Nyaman, Fungsional, Instagramable

astakom, Jakarta – Di tengah perkembangan zaman dan pesatnya arus media sosial, Generasi Z atau Gen Z yang lahir antara pertengahan tahun 1997 hingga 2010 menunjukkan karakteristik unik dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam urusan hunian.

Mereka tidak hanya menginginkan tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga estetik, fungsional, dan tentunya “Instagramable”. Hal itu sebagaimana disampaikan Clara, mahasiswi Program Studi Desain Interior dari Universitas Gunadarma.

“Kalau kami Gen Z, hunian yang kami ingin dari sisi interior design harus memenuhi tiga unsur sih. Satu yang pasti nyaman. Kemudian fungsional, karena kan hunian sekarang, apalagi di kota sempit-sempit,” ujar Clara saat ditemui jurnalis astakom.com di pameran MEGABUILD Indonesia 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/4).

“Terakhir harus estetik. Tiga ini wajib banget buat Gen Z. Intinya harus Instagramable lah,” tambahnya.

Jika merujuk pada pandangan Clara, gaya hunian Gen Z sangat berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung mengikuti gaya mainstream. Gen Z lebih menyukai desain yang merepresentasikan kepribadian mereka.

Tak jarang, mereka memadukan berbagai gaya interior seperti minimalis, industrial, hingga bohemian dalam satu ruangan. Dari sisi warna, pilihan mereka umumnya jatuh pada warna-warna pastel, netral, dan earth tone karena lebih mudah dikombinasikan.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, Teguh Ariyanto alias Gigo, menyampaikan bahwa preferensi anak muda, termasuk Gen Z, yang menonjolkan gaya karakteristik masing-masing membawa tantangan tersendiri bagi para arsitek.

“Kalau bicara Gen Z, ya anak muda lah, ini susah-susah gampang dimengerti kami sebagai arsitek. Karena satu, mereka membawa karakter mereka ke sebuah desain hunian. Ini kan susah, karena karakter masing-masing orang berbeda-beda,” ucapnya kepada jurnalis astakom.com, Kamis (24/4).

Meski demikian, Teguh memandang bahwa hal tersebut bukanlah tantangan yang mustahil diatasi. Menurutnya, preferensi unik Gen Z justru menjadi peluang untuk melahirkan karya-karya baru dalam dunia arsitektur.

“Selama ini gaya hunian ya itu-itu aja ya, industrial, minimalism. Jadi dengan adanya gaya Gen Z ini jadi pemicu kita di dunia arsitektur ini menciptakan hal-hal baru, yang harapannya nanti bisa menjadi sejarah,” katanya.

Ia menegaskan, memahami preferensi Gen Z bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi para arsitek, desainer interior, dan pelaku industri properti agar tetap relevan dan mampu bersaing di masa depan.

Rubrik Sama :

Mbok Yem Pemilik Warung Tertingi di Indonesia Telah Pergi, Gunung Lawu Berduka

astakom, Jakarta-Dari balik kabut dan dinginnya angin di puncak Gunung Lawu, kabar duka datang menghentak: Mbok Yem, penjaga satu-satunya warung di Hargo Dumilah, telah...

Komedian Cak Lontong Jadi Duta Keterbukaan Informasi

Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta secara resmi menunjuk komedian ternama Lies Hartono, yang akrab disapa Cak Lontong, sebagai Duta Keterbukaan Informasi. Penunjukan ini diumumkan dalam acara Launching KIP Coaching Clinic dan Focus Group Discussion yang digelar di Jakarta, Kamis (24/4).

Pengusaha Resto Raminten Jogja Meninggal Dunia

Restoran Raminten dikenal dengan konsep Jawa klasik, menyajikan menu tradisional seperti jamu dan sego kucing, serta suasana yang kental dengan budaya lokal.

Naik MRT Rp1 Hari Ini! Rayakan Hari Transportasi Nasional

Kabar gembira bagi warga Ibu Kota! Dalam rangka memperingati Hari Transportasi Nasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggratiskan seluruh layanan transportasi publik pada Kamis (24/4). Kebijakan ini berlaku selama 24 jam, dimulai dari pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

Terbaru