Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Trump Dibuat Kesal Putin: Vladimir Berhenti!

astakom.com, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara terbuka mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan mematikan di Kyiv, Ukraina. Serangan itu menewaskan sedikitnya delapan orang.

Melalui platform media sosial miliknya, Truth Social pada hari Kamis, (24/4). Trump menyampaikan pernyataan tegas yang menyerukan penghentian segera serangan militer Rusia.

“Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, BERHENTI! 5.000 tentara tewas setiap minggu. Mari selesaikan Kesepakatan Perdamaian sekarang juga!,” tulis Trump, seperti dikutip astakom.com, Kamis (24/4).

https://truthsocial.com/@realDonaldTrump/114392923237368367

Serangan terbaru ini memperburuk situasi di Ukraina dan memaksa Presiden Volodymyr Zelensky untuk mempersingkat kunjungan resminya ke Afrika Selatan.

Keputusan itu mencerminkan urgensi dan tekanan situasi di dalam negeri, terutama dengan meningkatnya intensitas serangan di wilayah ibu kota.

Di tengah seruan gencatan senjata, perundingan perdamaian yang telah berlangsung selama berminggu-minggu dikabarkan berada di ujung kebuntuan, tanpa adanya tanda-tanda tercapainya kesepakatan.

Sebelumnya, Trump sempat melontarkan kritik terhadap Presiden Zelensky karena menolak menyerahkan wilayah Krimea sebagai bagian dari usulan kompromi damai, sebuah sikap yang memicu kontroversi di panggung politik global.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kini memasuki fase yang lebih genting, dengan jumlah korban yang terus bertambah dan tekanan diplomatik dari komunitas internasional untuk menghentikan konflik bersenjata yang telah berlangsung lebih dari dua tahun tersebut.

Rubrik Sama :

Pakistan Balas Tindakan India atas Serangan Mematikan di Pahalgam Kashmir

Pakistan merespons dengan tindakan diplomatik keras, termasuk penutupan wilayah udara dan perbatasan darat, serta memperingatkan bahwa setiap upaya India untuk mengalihkan aliran Sungai Indus akan dianggap sebagai “tindakan perang.”

Saat Dunia Tegang, Indonesia Mainkan Diplomasi di Sektor Ekonomi dan Kesehatan

Di tengah ketegangan ekonomi global yang kian dinamis, Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan agenda ekonomi dan kesehatan dalam diplomasi tingkat tinggi.

Serangan Israel Tewaskan Sedikitnya 45 Warga Sipil Gaza

Serangan ini kembali menyoroti eskalasi kekerasan yang telah berlangsung selama lebih dari 18 bulan, menambah daftar panjang korban sipil di tengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Ogah Berlutut ke AS, Prabowo Siapkan Indonesia Jadi Raja Baru?

Presiden RI Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan, bahwa Indonesia tidak akan berlutut pada Amerika Serikat (AS), meskipun dihantam dengan tarif tinggi sekalipun.

Terbaru