Minggu, 27 Jul 2025
Minggu, 27 Juli 2025

QRIS Menggeliat Tajam, Guncang Dominasi Sistem Pembayaran Asing

astakom, Jakarta – Sistem pembayaran digital nasional, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), mencetak lonjakan tajam pada kuartal I-2025, yakni mencatat pertumbuhan transaksi hingga 169,1 persen secara tahunan.

Capaian ini tak hanya mencerminkan akselerasi adopsi teknologi dalam negeri, tapi juga mulai menimbulkan kekhawatiran dari para pemain global yang sama-sama menyediakan layanan pembayaran digital.

“Transaksi pembayaran digital melalui QRIS terus meningkat, didukung oleh meningkatnya jumlah pengguna dan merchant,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip astakom.com, Kamis (24/4).

Pertumbuhan QRIS ini turut menopang laju ekonomi digital di Indonesia yang kian masif. BI mencatat, transaksi melalui aplikasi pembayaran digital berbasis internet mobile menyentuh angka 10,76 miliar, atau naik 33,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, turut menyoroti lonjakan pengguna yang mencapai 56,3 juta orang, dengan volume transaksi menembus 2,6 miliar.

Nilai total transaksi QRIS pun fantastis, yakni mencapai Rp262,1 triliun. Sebagian besar berasal dari pelaku UMKM yang kini kian terintegrasi dengan ekosistem pembayaran digital nasional.

Namun, di balik euforia pertumbuhan ini, QRIS mulai menarik sorotan dari luar negeri.

Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menyatakan kekhawatiran terhadap sistem layanan keuangan Indonesia yang dinilai membatasi ruang gerak perusahaan asing seperti Visa dan MasterCard.

Pasalnya, struktur tarif QRIS jauh lebih kompetitif dibanding sistem global. Setelah sebelumnya gratis, sejak 1 Juli 2023, BI mulai mengenakan tarif Merchant Discount Rate (MDR) untuk UMKM sebesar 0,3 persen.

Sebagai perbandingan, layanan Visa dan MasterCard dikenai tarif hingga 2 persen, sementara American Express mencapai 3,25 persen.

Kondisi ini membuat QRIS bukan sekadar alat pembayaran digital, melainkan simbol kemandirian sistem finansial nasional.

QRIS tidak hanya menawarkan efisiensi, namun juga memastikan sirkulasi dana tetap berada di dalam negeri, berbeda dengan sistem asing yang menyedot biaya transaksi ke luar Indonesia.

Rubrik Sama :

Hapus Kategori Premium, Pemerintah Perang Total Lawan Beras Oplosan

Pemerintah mengambil langkah ekstrem dalam memberantas praktik beras oplosan yang selama ini merugikan masyarakat. Salah satu kebijakan paling mengejutkan adalah penghapusan kategori beras premium, yang selama ini menjadi celah empuk bagi manipulasi kualitas oleh pelaku nakal.

Warga Termiskin Jadi Pekerja Dapur MBG, Target Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja

Pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk menekan angka kemiskinan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional, dengan merekrut kelompok masyarakat termiskin sebagai pekerja di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Guru Besar UMY Nilai Istilah ‘Serakahnomics’ Jadi Strategi komunikasi Prabowo Soroti Ketimpangan Ekonomi

Istilah 'Serakahnomics' yang dilontarkan Presiden Prabowo Subianto sebagai kritik terhadap praktik korupsi di kalangan pengusaha menuai sorotan dari kalangan akademisi, salah satunya yakni Guru Besar Ekonomi Politik Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Muhammad Faris Al-Fadhat.

Isi Akhir Pekan, Prabowo Gelar Pertemuan dengan 82 Profesional Muda di Hambalang

astakom, Bogor - Presiden Prabowo Subianto mengisi akhir pekannya dengan menggelar pertemuan dengan 82 profesional muda di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa...
Cover Majalah

Update