Minggu, 27 Jul 2025
Minggu, 27 Juli 2025

APBN Jadi Tameng di Tengah Gempuran Perang Dagang Global

astakom, Jakarta – Di tengah meningkatnya tekanan global akibat kebijakan proteksionis dan memanasnya tensi dagang internasional, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Menteri Keuangan (Menkeu) RI yang sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati memastikan ketahanan ekonomi domestik tetap solid pada triwulan pertama 2025.

“Stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global, yang dipicu oleh kebijakan tarif dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya tensi perang dagang,” ujarnya dalam konferensi pers KSSK, seperti dikutip astakom.com, Kamis (24/4).

Laporan World Economic Outlook (WEO) April 2025 dari International Monetary Fund (IMF) memang menunjukkan penurunan proyeksi pertumbuhan global dari 3,3 persen menjadi 2,8 persen.

Indonesia turut terkoreksi, namun hanya menjadi 4,7 persen dari sebelumnya 5,1 persen. Angka ini masih relatif kecil dibandingkan negara-negara lain yang lebih tergantung pada perdagangan dengan AS.

Di tengah ancaman eksternal tersebut, koordinasi lintas otoritas menjadi senjata utama. KSSK menyepakati berbagai kebijakan mitigasi risiko yang lebih terkoordinasi.

Pemerintah, kata Sri Mulyani juga aktif dalam diplomasi dengan AS serta mempercepat deregulasi domestik, termasuk menghapus hambatan non-tarif untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif.

Namun, bukan hanya koordinasi kebijakan yang jadi kunci, melainkan juga kekuatan APBN sebagai bantalan ekonomi. Di mana defisit anggaran dijaga di level aman Rp104,2 triliun atau hanya 0,43 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Keseimbangan primer menunjukkan surplus Rp17,5 triliun, dan kas negara mencatat posisi SILPA (Sisa Lebih Pembayaran Anggaran) sebesar Rp145,8 triliun. Hal ini menunjukkan ruang fiskal yang sehat.

Penerimaan perpajakan juga turut memberikan sinyal positif dengan capaian Rp400,1 triliun, termasuk lonjakan penerimaan pajak pada Maret 2025 sebesar Rp134,8 triliun.

Belanja negara pun terakselerasi, mencapai Rp620,3 triliun atau 17,1 persen dari pagu APBN. Lonjakan signifikan terjadi di bulan Maret seiring dengan distribusi THR, subsidi energi dan listrik, serta bantuan perlindungan sosial.

“Indonesia diperkirakan dapat mengendalikan dampak negatif ketidakpastian global dan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan, serta memelihara momentum pertumbuhan ekonomi,” tegas Bendahara negara.

Saat dunia goyah oleh perang dagang, APBN Indonesia membuktikan fungsinya bukan sekadar anggaran tahunan, tapi tameng strategis menjaga perekonomian nasional tetap kokoh.

KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS pun menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sektor keuangan melalui implementasi Undang-Undang P2SK.

Mereka juga terus membangun komunikasi aktif lintas negara demi menjaga ketahanan dari dampak volatilitas pasar keuangan domestik, maupun imbas dari dinamika pasar regional dan global sebagai bagian dari dampak tereskalasinya perang dagang.

Rubrik Sama :

Hapus Kategori Premium, Pemerintah Perang Total Lawan Beras Oplosan

Pemerintah mengambil langkah ekstrem dalam memberantas praktik beras oplosan yang selama ini merugikan masyarakat. Salah satu kebijakan paling mengejutkan adalah penghapusan kategori beras premium, yang selama ini menjadi celah empuk bagi manipulasi kualitas oleh pelaku nakal.

Warga Termiskin Jadi Pekerja Dapur MBG, Target Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja

Pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk menekan angka kemiskinan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional, dengan merekrut kelompok masyarakat termiskin sebagai pekerja di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Guru Besar UMY Nilai Istilah ‘Serakahnomics’ Jadi Strategi komunikasi Prabowo Soroti Ketimpangan Ekonomi

Istilah 'Serakahnomics' yang dilontarkan Presiden Prabowo Subianto sebagai kritik terhadap praktik korupsi di kalangan pengusaha menuai sorotan dari kalangan akademisi, salah satunya yakni Guru Besar Ekonomi Politik Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Muhammad Faris Al-Fadhat.

Isi Akhir Pekan, Prabowo Gelar Pertemuan dengan 82 Profesional Muda di Hambalang

astakom, Bogor - Presiden Prabowo Subianto mengisi akhir pekannya dengan menggelar pertemuan dengan 82 profesional muda di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa...
Cover Majalah

Update