Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

PLN ajak Swiss Kembangkan Energi Hidro, Dukung Target Nol Emisi

astakom.com, Jakarta – Indonesia dan Swiss memperkuat kerja sama strategis dalam pengembangan energi terbarukan melalui gelaran Indonesia–Switzerland Hydropower Conference yang diselenggarakan di Jakarta, dalam postingan instagram resminya Kamis (24/4).

Konferensi ini menjadi bagian dari upaya mendorong transisi energi nasional dengan fokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

“Energi hidro adalah salah satu sumber EBT paling potensial yang dimiliki Indonesia dan dapat dikembangkan secara masif untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, khususnya yang berasal dari impor. Untuk mengoptimalkan potensi ini, dibutuhkan kolaborasi erat dan berkelanjutan antara negara, industri, komunitas, termasuk International Hydropower Association (IHA),” ujar Darmawan Prasodjo dalam keterangannya dikutip astakom.com, Kamis (24/4).

Konferensi ini menjadi momentum penting untuk mendorong pencapaian target nasional yang selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam program #SwasembadaEnergi.

Dalam peta jalan transisi energi nasional, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 71,2 GW hingga tahun 2034. Angkanya 59 persen dari bauran energi berasal dari sumber terbarukan dan 28 persen di antaranya ditopang oleh tenaga hidro.

Potensi energi hidro di Indonesia sangat besar, dengan total daya teridentifikasi mencapai 28,9 GW. Potensi terbesar tersebar di Kalimantan: ±13 GW, Sumatera: ±7 GW, dan Sulawesi: ±5 GW.

Dalam sambutannya, Karen Atkinson, Vice Chair IHA, menyatakan pentingnya kerja sama dan inovasi dalam mengembangkan tenaga hidro secara berkelanjutan.

“Membangun tenaga hidro yang berkelanjutan membutuhkan kolaborasi, inovasi, dan yang terpenting adalah komitmen. Kami harap konferensi ini bisa menjadi forum berbagi solusi, praktik terbaik, dan kisah sukses, termasuk dari Swiss, untuk menginspirasi pengembangan tenaga hidro di Indonesia,” ucap Karen Atkinson.

Sementara itu, Duta Besar Swiss Olivier Zehnder, menekankan peran aktif perusahaan-perusahaan Swiss dalam mendukung sektor hidro Indonesia yang telah berlangsung lebih dari satu abad.

“Perusahaan Swiss telah aktif di sektor tenaga hidro Indonesia selama lebih dari satu abad. Mari kita perkuat komitmen bersama untuk meningkatkan ketahanan energi, memperbesar porsi energi terbarukan dalam bauran energi, dan mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060,” jelas Zehnder.

Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Olivier Zehnder, serta Vice Chair International Hydropower Association (IHA), Karen Atkinson, dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Rubrik Sama :

SIM Indonesia Berlaku di 8 Negara Asean Mulai 1 Juni 2025

SIM A (pengendara mobil) dan SIM C (pengendara motor) Indonesia akan berlaku di delapan negara Asia Tenggara, yakni Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Brunei, Singapura, dan Malaysia.

APBN Jadi Tameng di Tengah Gempuran Perang Dagang Global

Di tengah meningkatnya tekanan global akibat kebijakan proteksionis dan memanasnya tensi dagang internasional, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Harap Tenang! Rupiah Tetap Aman Meski Ada Perang Dagang

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo meyakini nilai tukar (kurs) mata uang Rupiah masih terjaga stabil di tengah panasnya perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).

Wamenekraf: Produk Konstruksi Lokal Siap Bersaing di Pasar Global

Wamenekraf Irene Umar menyoroti kualitas produk konstruksi dari sejumlah merek lokal yang dipamerkan di MEGABUILD Indonesia 2025 sudah sangat siap untuk bersaing dengan produk-produk internasional.

Terbaru