astakom, Jakarta – Dalam mengelola keuangan pribadi, masyarakat khususnya generasi muda yang baru melek akan pentingnya pengelolaan keuangan, kerap kali dihadapkan pada dilema antara menyiapkan dana darurat dulu, atau langsung mulai investasi?
Melansir dari laman resmi MNC Sekuritas, keduanya dalam dunia keuangan memang sama-sama penting. Namun di sisi lain, keduanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam perencanaan keuangan jangka panjang.
Baca juga
Untuk itu bagi kalian yang mulai merencakan keuangan, sebaiknya memahami secara menyeluruh kegunaan dari masing-masing pos ini sebelum menentukan prioritasnya.
Memahami Dana Darurat dan Investasi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dana darurat dan investasi dalam konteks perencanaan keuangan jangka panjang memiliki perbedaan yang mendasar, yang menentukan skala prioritas berbeda.
Dana Darurat merupakan cadangan uang tunai yang disiapkan khusus untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya.
Dana ini harus likuid. Dalam hal ini, dana harus bisa dicairkan dengan cepat dan mudah, tanpa harus mengalami kerugian nilai.
Sementara investasi merupakan penempatan dana dalam instrumen keuangan atau aset untuk mencapai tujuan tertentu dalam jangka panjang.
Investasi ini pada umumnya dilakukan untuk keperluan yang sifatnya besar dan jangka panjang, seperti untuk dana pendidikan anak, untuk membeli rumah, atau untuk dana pensiun.
Pentingnya Dana Darurat Sebagai Langkah Awal
Menurut panduan dari MNC Sekuritas, dana darurat sebaiknya disiapkan terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi. Sebab, dana darurat berfungsi sebagai bantalan dari risiko tak terduga yang dapat mengganggu rencana keuangan.
Idealnya, jumlah dana darurat yang disarankan adalah 6 kali pengeluaran bulanan untuk individu lajang. Namun bagi pasangan yang sudah menikah namun belum memiliki anak disarankan 9 kali pengeluaran.
Untuk besaran dana darurat bagi keluarga yang sudah memiliki anak tentu berbeda dengan dua kategori tersebut. Dimana besaran yang disarankan yakni 12 kali pengeluaran bulanan.
Dana darurat ini sebaiknya disimpan dalam instrumen yang mudah diakses dan relatif aman, seperti tabungan biasa, deposito, atau reksa dana pasar uang.
Setelah Dana Darurat Aman, Baru Mulai Investasi
Setelah dana darurat terkumpul sesuai dengan kebutuhan, barulah mulai mengalokasikan dana ke instrumen investasi. Namun sebelum itu, ada baiknya untuk menentukan tujuan investasi terlebih dahulu. Baru kemudian menentukan jangka waktu yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Kini, berinvestasi tidak harus menunggu memiliki modal besar. Sudah ada berbagai platform sebagai sarana untuk mulai berinvestasi saham hanya dengan Rp100.000.
Yang terpenting adalah konsistensi dan pemahaman terhadap perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Pastikan untuk memilih perusahaan yang memiliki fundamental baik. Jangan lupa pula untuk melihat kondisi pasar.
Dari penjelasan yang telah jurnalis astakom.com sampaikan, jawabannya tentu sudah jelas. Gen Asta harus mendahulukan dana darurat, sebelum mulai berinvestasi.
Dengan memiliki dana darurat, kalian memiliki perlindungan dasar dari risiko finansial. Setelah itu, barulah kalian dapat dengan tenang dan strategis membangun kekayaan melalui investasi.
