Senin, 9 Jun 2025
Senin, 9 Juni 2025

Malaysia Butuh Beras RI, Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia

astakom.com, Banyuasin — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Rabu (23/4).

Inisiatif ini digadang-gadang sebagai langkah konkret menuju swasembada pangan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menegaskan kebanggaannya terhadap kemampuan Indonesia yang kini tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga mulai membantu negara-negara tetangga.

“Kita sudah bisa membantu negara sahabat seperti Malaysia. Kita bukan negara yang minta-minta, kita negara yang membantu. Ini membanggakan. Negara kuat adalah negara yang mampu menjamin ketahanan pangannya sendiri,” ujar Presiden Prabowo seperti dikutip astakom.com, Rabu (23/4).

Menurut laporan yang diterima Presiden, pelaksanaan program Gerina diperkirakan akan meningkatkan produksi beras di Sumatera Selatan dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun, atau naik sebesar 25 persen. Lonjakan produksi ini menjadi indikator keberhasilan transformasi sektor pertanian nasional.

Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa penanaman padi serentak tengah dilakukan di 160 kabupaten di seluruh Indonesia pada bulan April ini. Kegiatan tersebut melibatkan delapan gubernur dan tiga wakil gubernur, dengan target tanam mencapai 1,3 juta hektare.

“Target ini diproyeksikan menghasilkan 7,5 juta ton gabah, atau setara 3,5–4 juta ton beras. Angka ini jauh melebihi kebutuhan bulanan nasional yang sekitar 2,5 juta ton,” jelas Menteri Amran.

Khusus untuk Sumatera Selatan, lanjutnya, produksi beras tahun lalu mencapai 2,9 juta ton. Tahun ini, pihaknya optimistis bisa menembus angka 3,7 juta ton, seiring tren positif serapan dan produktivitas yang terus meningkat.

Mentan Amran juga mencatat bahwa serapan beras nasional hingga April 2025 merupakan yang tertinggi dalam satu dekade terakhir. Bahkan, stok beras nasional kini menembus angka 3 juta ton—tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

“Dalam program ini, pemerintah juga telah memperbaiki irigasi di seluruh Indonesia dengan cakupan hingga 2 juta hektare lahan sawah, yang akan semakin mendukung keberhasilan tanam dan produktivitas petani,” tambahnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga April 2025 produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras nasional berkisar 2,6 juta ton per bulan.

Kegiatan tanam serentak ini sendiri dilaksanakan secara hybrid di 14 provinsi, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan melibatkan ribuan petani dan penyuluh lapangan.

Rubrik Sama :

KRL CLI 125 Resmi Meluncur: Perjalanan Bogor–Cikarang Kini Lebih Nyaman dan Inklusif

astakom, Jakarta — Kabar gembira bagi para komuter pengguna Kereta Rel Listrik (KRL), khususnya di jalur Bogor dan Cikarang. Dua lintasan terpadat di wilayah Jabodetabek...

Pemerintah Larang Penahanan Ijazah Pekerja: Hak Pribadi Tak Boleh Dijadikan Jaminan

astakom, Jakarta — Dalam upaya memperkuat perlindungan hak-hak pekerja, pemerintah mengambil langkah tegas melalui Surat Edaran No. M/5/HK.04.00/V/2025, yang secara resmi melarang praktik penahanan...

Wamentan Klarifikasi Kedatangan 184 Ribu Ekor Sapi: Bukan Pengadaan Pemerintah

astakom, Jakarta — Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, memberikan penegasan terkait rencana masuknya 184 ribu ekor sapi ke Indonesia yang belakangan menimbulkan sejumlah kesalahpahaman. Ia...

Kemenperin Apresiasi Produksi CT Scan di Dalam Negeri

astakom, Jakarta - Kemenperin memberikan apresiasi atas inisiatif kerja sama yang dijalin antara PT GE HealthCare dengan PT Forsta Kalmedic Global selalu anak perusahaan...
Cover Majalah

Update