Senin, 9 Jun 2025
Senin, 9 Juni 2025

Ribuan Turis Mancanegara Berkunjung ke Paviliun Indonesia di Osaka Expo 2025

astaka, Osaka – Hingga hari ketiga penyelenggaraan World Expo 2025 Osaka, pengunjung terus mengalir memasuki arena pameran. Pemandangan yang sama juga terjadi di Paviliun Indonesia.

Bangunan megah di atas tanah seluas hampir 2000 meter yang menyerupai bentuk perahu Pinisi itu tak sepi pengunjung. Pelancong dari berbagai negara rela mengantre untuk masuk ke Paviliun Indonesia.

Dari catatan panitia paviliun, sampai dengan Selasa siang (15/4), sudah 15 ribu orang yang menyaksikan suguhan ala Indonesia di paviliun yang indah dan megah itu.

Mengutip keterangan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, pemerintah memang menargetkan pengunjung per hari mencapai lima ribu orang. “Pengunjung masuk terus karena konsep pameran di sini kan mengalir,” ujarnya, dilansir Astakom.com dari berbagai sumber.

Juru bicara Paviliun Indonesia Tantowi Yahya menambahkan, selama tiga hari dibuka pengunjung asing terbanyak adalah warga Jepang. Tantowi mengatakan warga Jepang amat berminat melihat suguhan budaya dan alam Indonesia.

Paviliun Indonesia hadir di World Expo 2025 Osaka dengan mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”. Tema ini merepresentasikan komitmen Indonesia dalam mewujudkan visi sebagai bangsa yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Saat masuk ke Paviliun Indonesia pengunjung akan menyusuri tiga area utama: Nature, Culture, dan Future. Dari hutan tropis mini yang juga menampilkan karya seni berbentuk hewan endemik dari berbagai seniman kebanggaan tanah air dan perjalanan sinematik lintas lanskap Indonesia, hingga pameran budaya.

Pameran tersebut antara lain fotografi Wajah Nusantara, senjata tradisional, pertunjukan seni Jaipong dan Pencak Silat, dan representasi nilai-nilai kearifan lokal yang membentuk arah masa depan bangsa.

Saat memasuki lobi, pengunjung akan melihat berbagai topeng kayu yang dipajang di dinding. Setelah itu akan memasuki ruangan yang didesain seperti di hutan dengan tanaman asli Indonesia serta seni instalasi binatang langka di Indonesia karya seniman top Indonesia seperti Nyoman Nuarta, Nasirun, dan lain-lain.

Lalu pengunjung akan memasuki ruang immersive yang menampilkan lanskap kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dari situ, kemudian pengunjung akan memasuki koridor yang menampilkan foto wajah-wajah Indonesia dengan asesoris khas, salah satunya foto Presiden Prabowo Subianto.

Selanjutnya memasuki ruang wastra, yang menampilkan kain tradisional Indonesia. Sedangkan tema masa depan Indonesia menampilkan denah lanskap Ibu Kota Nusantara. Terakhir, ada ruang teater yang menampilkan sebuah film pendek karya Garin Nugroho.

Selain itu pengunjung juga dikenalkan aneka kuliner Indonesia. Selama enam bulan pameran ini, secara bergiliran Paviliun Indonesia akan memberi kesempatan kepada pemerintah daerah di Indonesia untuk menampilkan seni, budaya, dan produk unggulannya. Ada juga forum bisnis yang menjadi forum perdagangan dan investasi. (**)

Rubrik Sama :

Di Forum OECD, Menko Airlangga Tegaskan Digitalisasi Bukan untuk Segelintir Negara

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan dengan tegas, bahwa dalam dunia yang semakin terkoneksi dan serba digital, Indonesia menolak untuk menjadi bangsa tertinggal.

Indonesia–Australia Satukan Langkah Demi Ekonomi Global yang Adil dan Inklusif

Di tengah tantangan global yang makin kompleks, Indonesia dan Australia mempertegas komitmen mereka untuk tidak hanya bertahan, tetapi maju bersama untuk mewujudkan masa depan ekonomi global yang adil dan inklusif.

Bertemu Dubes Jepang, Sri Mulyani Ungkit Nasi Jadi Simbol Kedekatan Budaya

Ada hal unik di balik pertemuan yang berlangsung antara Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati dengan Duta Besar (Dubes) Jepang, H.E. Masaki Yasushi di Jakarta, pada Selasa (3/6) kemarin.

Sri Mulyani Dorong Kolaborasi ASEAN+3 Hadapi Dampak Kebijakan Tarif AS

Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi dampak kebijakan tarif yang diberlakukan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Cover Majalah

Update