Kamis, 24 Apr 2025
Kamis, 24 April 2025

Perang Dagang AS-China, Ajang Duo Gemini Adu Strategi?

astakom.com, Jakarta – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang sempat jadi headline di mana-mana, ternyata tak hanya soal tarif impor dan ketegangan politik.

Di balik panasnya hubungan dua negara raksasa ini, ada fakta menarik yang bikin isu perang dagang ini makin seru, dimana Donald Trump dan Xi Jinping ternyata sama-sama berzodiak Gemini.

Yup, kedua pemimpin negara dengan pengaruh besar dalam perekonomian global ini ternyata lahir dengan zodiak yang sama.

Trump lahir tanggal 14 Juni, sedangkan Xi Jinping tanggal 15 Juni. Sama-sama Gemini, tapi kenapa saling bertabrakan?

Karakter Gemini
Zodiak Gemini dikenal punya kepribadian yang pintar, komunikatif, dan sering banget punya dua sisi. Bisa asik dan bersahabat di satu waktu, lalu berubah jadi super serius dan tegas beberapa menit kemudian.

Tak heran kalau gaya kepemimpinan Trump dan Xi Jinping itu sama-sama penuh strategi, hanya saja dengan pendekatan yang beda. Trump tampil meledak-ledak dan sering bikin kejutan lewat pernyataannya yang blak-blakan.

Sementara di sisi lain, Xi Jinping lebih kalem, penuh pertimbangan, dan selalu punya langkah strategis yang bikin lawan mikir dua kali.

Waktu perang dagang mulai meletus, banyak analis ekonomi dan politik rame-rame kasih pendapat. Tapi coba lihat dari sisi astrologi, dua Gemini besar, punya ego tinggi, visi berbeda, dan sama-sama suka tantangan.

Gemini juga dikenal suka debat, kadang cuma buat nunjukin siapa yang paling jago. Jadi, apakah perang dagang ini bisa dibilang duel dua gemini?

Siapa Pemenangnya?
Kalau soal siapa yang menang, jawabannya nggak sesimpel itu. Sebab tiap sudut pandang jawabannya tentu akan berbeda. Namun yang jelas, aksi saling balas tarif antara AS dan China saat ini masih berlangsung.

Baru-baru ini, China kembali menaikkan tarif impor barang dari AS, dari 84 persen jadi 125 persen, sebagai reaksi atas keputusan Trump yang lebih dulu mengenakan tarif sebesar 125 persen untuk produk-produk asal China.

Kalau dihitung total, produk China sekarang terkena tarif sampai 145 persen dari AS. Sebab, Negeri Paman Sam itu sudah duluan pasang tarif 20 persen.

“Tarif yang sangat tinggi yang diberlakukan oleh AS secara serius melanggar peraturan perdagangan internasional dan hukum ekonomi dasar,” kata pemerintah China, dikutip astakom.com dari BBC, Selasa (15/4).

China juga menyebut langkah AS itu sebagai tindakan yang tidak masuk akal, bahkan dianggap sebagai bentuk intimidasi dan paksaan sepihak.

Padahal sebelumnya, AS sempat memberi kelonggaran dalam bentuk penundaan tarif tambahan tersebut, tapi tidak untuk China.(**)

Rubrik Sama :

Ogah Berlutut ke AS, Prabowo Siapkan Indonesia Jadi Raja Baru?

Presiden RI Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan, bahwa Indonesia tidak akan berlutut pada Amerika Serikat (AS), meskipun dihantam dengan tarif tinggi sekalipun.

Hanya Sepertiga Warga Australia Dukung Kenaikan Anggaran Pertahanan

kampanye pemilu federal Australia yang didominasi isu keamanan nasional, sebuah survei terbaru mengungkap bahwa hanya sepertiga warga Australia mendukung peningkatan anggaran pertahanan, meskipun semua partai besar memprioritaskan penguatan militer dalam agenda mereka.

Paus Fransiskus Wafat, Indonesia Turut Berduka

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pun menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dikenang Sosok Sederhana dan Merakyat

Sebelum wafat, Paus Fransiskus diketahui mengalami pneumonia ganda yang memaksanya menjalani perawatan intensif selama lima minggu.

Terbaru