astakom.com, Jakarta – Harga emas terus menunjukkan tren kenaikan cukup tajam dalam beberapa tahun terakhir. Sejak awal 2024 saja, harga logam mulia ini sudah melonjak lebih dari 23 persen.
Berdasarkan data Tradingview per Minggu (13/4), harga emas spot tercatat berada di angka USD 3.235 per ons, atau naik 23,32 persen jika dihitung dari awal tahun (year to date/ytd).
Baca juga
Jika ditarik lebih jauh ke belakang, dalam lima tahun terakhir harga emas spot sudah melonjak hingga 92,36 persen.
Kondisi serupa juga terjadi pada emas Comex (kontrak berjangka). Sejak awal tahun, nilainya sudah naik 22,85 persen menjadi USD 3.244 per ons.
Jika dibandingkan tahun lalu, kenaikannya mencapai 35,79 persen, dan selama lima tahun terakhir melonjak hingga 93,07 persen.
Sementara itu, harga emas Antam per Sabtu (12/4) juga turut naik. Harga per gramnya kini berada di level Rp1.908.760, naik Rp15.000 dari hari sebelumnya.
Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap emas sebagai aset aman (safe haven), terutama di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China sehingga memperburuk kondisi ekonomi global.
EGS (EOA Gold Store) cabang Jakarta Selatan, Budhi E Sulistyorini, atau yang akrab disapa Lily menegaskan, bahwa emas adalah pilihan logis di tengah ketidakpastian ekonomi.
“Emas itu defensif. Saat ekonomi goyah, nilainya cenderung tetap atau bahkan naik. Jadi wajar kalau banyak yang mulai tertarik menabung emas,” ujar Lily kepada jurnalis astakom.com, Minggu (13/4).(**)