Jumat, 25 Apr 2025
Jumat, 25 April 2025

Tak Suka Omon-omon, Presiden Prabowo Cerita Kerja Senyap Tapi Nyata

astakom, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, bahwa dirinya tak suka hanya sekadar omong kosong yang selama ini dikenal dengan istilah omon-omon, tanpa adanya bukti nyata.

Hal itulah yang kemudian membuat dirinya menyadari lemahnya komunikasi pemerintah selama ini. Namun ia menyadari betul, kelemahan itu menjadi tanggung jawab dirinya sebagai kepala negara.

“Saya sadar beberapa minggu lalu, sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” ujar Presiden Prabowo dalam sarasehan ekonomi, Selasa (8/4).

Presiden Prabowo pun menjelaskan, alih-alih mengumbar janji, pemerintah selama 5 bulan sejak tongkat kepemimpinan berada di tangannya lebih memilih untuk bekerja senyap namun dengan bukti yang nyata.

“Saya tidak suka hanya omon-omon. Jadi saya pikir, begitu saya ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU, saya kumpulkan tim kecil dan kita mulai bekerja. Lima bulan kita kerja terus tanpa diliput media. Kadang-kadang diliput media malah kerjanya sulit,” tegas Presiden Prabowo.

Namun apalah daya, publik ingin hasil instan. Padahal dalam menjalankan manajemen suatu usaha, manajemen suatu organisasi, menjalankan suatu proyek, hasilnya tidak bisa seketika muncul begitu saja.

“Yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa seketika,” cetusnya.

Dia menegaskan, bahwa dalam menjalankan pemerintahan dibutuhkan perencanaan matang, yang didasarkan pada pengumpulan data yang benar. Sesudah harus dicari orang yang mampu untuk melaksanakan rencana itu.

“Rencana terbaik, gagasan terbaik, tanpa awak yang bisa melaksanakan, tidak akan berhasil. Sesudah itu, baru mulai. Dan sesudah pelaksanaan, baru kita lihat hasil. Ini adalah fenomena hidup. Nggak bisa kita tanam pohon, kita minta buahnya turun, lusa. Tidak mungkin,” tegasnya.

Untuk itu, ia kembali menegaskan bahwa dalam menjalankan pemerintahan, dibutuhkan perencanaan, pemilihan personalia yang dapat melaksanakan dengan benar, serta keteguhan, ketabahan, dan kesabaran.

“Jadi saudara-saudara, waktu kita ambil alih pemerintahan, kita bekerja keras karena kita persiapannya sudah baik. Dan kita sudah punya strategi, kita sudah punya keyakinan apa yang harus kita lakukan,” pungkas Presiden Prabowo dengan penuh optimisme.

Rubrik Sama :

Waspada! Ada 7.027 WNI Terjerat Online Scam Sejak 2020

Sejumlah evakuasi telah dilakukan terhadap 699 orang, dengan rincian 46 pada 20 Februari, 84 pada 28 Februari dan 569 pada 18 serta 19 Maret dalam dua penerbangan. Judha menuturkan, para WNI tersebut dipulangkan melalui Thailand, sebagai negara transit.

Aria Bima Sebut Ada Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa

Aria Bima menyebut pemberian daerah istimewa perlu dipertimbangkan dengan matang. Ia mengatakan keputusan terkait itu harus memikirkan rasa keadilan bagi semua daerah di RI.

SIM Indonesia Berlaku di 8 Negara Asean Mulai 1 Juni 2025

SIM A (pengendara mobil) dan SIM C (pengendara motor) Indonesia akan berlaku di delapan negara Asia Tenggara, yakni Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Brunei, Singapura, dan Malaysia.

APBN Jadi Tameng di Tengah Gempuran Perang Dagang Global

Di tengah meningkatnya tekanan global akibat kebijakan proteksionis dan memanasnya tensi dagang internasional, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Terbaru