astakom, Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan berita viralnya anggota TNI dan Polri ikut serta bertani bersama masyarakat.
Hal itu dilatarbelakangi komentar netizen yang mempertanyakan mengapa anggota TNI dan anggota Kepolisian ikut serta menanam jagung, padi dan tanaman pertanian lainnya yang dianggap tidak sesuai dengan peran dan fungsi asli TNI Polri.
Wamen Sudaryono dalam akun instagram pribadinya menjelaskan bahwa ada fungsi teritorial tentara atau TNI sebagai bagian dari operasi militer selain perang.
“Tujuannya penggalangan, menggalang masyarakat dalam bertani supaya tidak ada orang miskin, panennya bagus, program pemerintah sampai ke maskarakat’ tegas Wamen Sudaryono dikutip dari @sudaru_sudaryono pada Minggu 6 April 2025.
Kemudian Wamen Sudaryono juga menjelaskan, mengapa polisi ikut menanam jagung di Papua, misalnya.
Menurutnya, hal itu merupakan salah satu cara kepolisian meredam perlawanan kelompok bersenjata di Papua untuk memberikan kesejahteraan.
“Ini fungsi menggalang masyarakat. Bukan polisi yang menanam jangung. Yang menanam jagung tetap masyarakat, polisi mendorong, menyemangati, dan menggerakkan masyarakat, penyuluh pertaniannya juga terlibat” kata Wamen Sudaryono.
Wamen Sudaryono juga mengingatkan pada netizen agar tidak keliru memahami fenomena di sosial media.
Ia lantas memberikan trik bermedia sosial untuk selalu melakukan cek dan ricek, membaca, memahami, meresapi, dan baru berkomentar.
Menurut lulusan SMA Taruna Nusantara ini, masyarakat jangan mudah termakan provokasi dari beberapa orang yang hanya melihat dari sudut pandang yang lebih kecil, tanpa mendapatkan penjelasan yang luas.
“Hati-hati dengan jempolmu” pungkas Wamen Sudaryono.