Minggu, 27 Jul 2025
Minggu, 27 Juli 2025

Masih Diverifikasi, Data Sementara Napi Narkoba Layak Terima Amnesti 700 Orang

astakom, Jakarta – Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengatakan jumlah narapidana yang akan menerima amnesti atau pengampunan masih terus berubah. Supratman mengatakan Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) yang melakukan proses verifikasi tersebut.

“Data terakhir itu dari 100.000 kemudian turun ke 44.000. Karena kami juga verifikasi kemudian turun lagi ke 19.000,” kata Supratman kepada wartawan usai halal bihalal di rumah Ketua MPR Ahmad Muzani, kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu, 2 April 2025.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

Perubahan angka penerima ini juga menyasar narapidana kasus narkotika, sambung Supratman. Sebab, hanya sedikit yang memenuhi syarat untuk mendapat amnesti.

“Data dari Direktur Pidana yang untuk pengguna narkoba mungkin hanya jumlahnya kecil sekali yang memenuhi syarat sesuai dengan keputusan atau surat edaran MA. Mungkin hanya sekitar 700 orang yang betul-betul murni sebagai pengguna,” katanya.

Tapi ini baru (perkiraan, red), belum angka final ya, bisa bertambah bisa berkurang,” sambung Supratman.

Supratman menjelaskan verifikasi ini dilakukan bersama dengan Kementerian Imipas yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan narapidana di lembaga pemasyarakatan (lapas).

“Buat kami di Kementerian Hukum kan terima data, semuanya nanti dari Kementerian Imipas karena mereka yang mengelola warga binaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menegaskan narapidana (napi) korupsi dan bandar narkoba tidak akan menerima amnesti. Agus mengatakan amnesti diberikan sesuai klasifikasi napi yang sudah ditentukan.

“Masih naik turun (jumlah penerima amnesti) karena ini kan mau Lebaran, pasti ada juga yang lain sebagainya. Namun kami pastikan bahwa remisi itu ditujukan kepada yang memenuhi klasifikasi yang sudah ditetapkan sebagaimana apa yang disampaikan,” kata Agus di Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2025).

Rubrik Sama :

Hapus Kategori Premium, Pemerintah Perang Total Lawan Beras Oplosan

Pemerintah mengambil langkah ekstrem dalam memberantas praktik beras oplosan yang selama ini merugikan masyarakat. Salah satu kebijakan paling mengejutkan adalah penghapusan kategori beras premium, yang selama ini menjadi celah empuk bagi manipulasi kualitas oleh pelaku nakal.

Warga Termiskin Jadi Pekerja Dapur MBG, Target Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja

Pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk menekan angka kemiskinan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional, dengan merekrut kelompok masyarakat termiskin sebagai pekerja di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Guru Besar UMY Nilai Istilah ‘Serakahnomics’ Jadi Strategi komunikasi Prabowo Soroti Ketimpangan Ekonomi

Istilah 'Serakahnomics' yang dilontarkan Presiden Prabowo Subianto sebagai kritik terhadap praktik korupsi di kalangan pengusaha menuai sorotan dari kalangan akademisi, salah satunya yakni Guru Besar Ekonomi Politik Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Muhammad Faris Al-Fadhat.

Isi Akhir Pekan, Prabowo Gelar Pertemuan dengan 82 Profesional Muda di Hambalang

astakom, Bogor - Presiden Prabowo Subianto mengisi akhir pekannya dengan menggelar pertemuan dengan 82 profesional muda di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa...
Cover Majalah

Update