Kamis, 24 Apr 2025
Kamis, 24 April 2025

Kanada Perkuat Aliansi Pertahanan di Tengah Ancaman Ekonomi dan Aneksasi dari AS

ASTAKOM, Victoria – Menghadapi ancaman ekonomi dan aneksasi oleh Presiden AS, Donald Trump, pemerintah Kanada meluncurkan strategi baru guna mengurangi ketergantungannya pada Amerika Serikat dalam bidang pertahanan.

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengonfirmasi bahwa Kanada telah menjalin negosiasi dengan sejumlah negara Eropa dalam membentuk aliansi pertahanan yang mencakup proyek pengadaan bersama. Negosiasi ini semakin intensif menyusul keputusan Trump yang mengenakan tarif 25% terhadap barang-barang Kanada serta pernyataan provokatifnya bahwa Kanada hanya bisa terhindar dari sanksi ekonomi dengan menjadi negara bagian ke-51 Amerika Serikat.

Pernyataan ini telah memicu kekhawatiran luas di Kanada dan mendorong pemerintahan Perdana Menteri Mark Carney untuk mencari alternatif baru dalam kemitraan pertahanan.

“Kita butuh kemitraan baru, Kita terlalu bergantung pada pengadaan dari Amerika, khususnya di sektor pertahanan.” ucap Joly kepada kantor berita Canadian Press seperti yang dikutip Astakom, Jumat (21/03).

“Retorika yang keluar dari Gedung Putih tidak hanya mengkhawatirkan, tetapi juga merupakan ancaman bagi kedaulatan kita,” tambahnya.

Dalam konferensi pers pada Senin lalu, Carney mengungkapkan bahwa pemerintahannya tengah meninjau kembali kesepakatan pengadaan jet tempur F-35 dari Lockheed Martin yang sebelumnya telah disepakati pada Januari 2023 dengan nilai mencapai $13,2 miliar (CAD 19 miliar).

Carney menegaskan bahwa saat ini Kanada hanya akan berkomitmen membeli 16 unit F-35 pertama, sembari mengeksplorasi opsi lain dengan Prancis dan Inggris. Selain mempertimbangkan alternatif pesawat tempur yang lebih sesuai dengan kebutuhan pertahanan Kanada, pembelian dari negara-negara Eropa juga dapat mengurangi ketergantungan Kanada terhadap industri pertahanan Amerika Serikat.

“Mengingat lingkungan geopolitik, mengingat fakta bahwa ada pilihan, mengingat kebutuhan akan nilai uang, mengingat kemungkinan memiliki produksi pesawat alternatif dalam jumlah besar di Kanada dibandingkan dengan mengirim, seperti yang selama ini kami lakukan, rata-rata, 80 sen dari setiap dolar ke Amerika Serikat adalah bijaksana dan demi kepentingan Kanada untuk meninjau pilihan-pilihan tersebut,” ujarnya.

Selain menjalin hubungan yang lebih erat dengan Eropa, Kanada juga mengumumkan kerja sama pertahanan dengan Australia dalam proyek pembangunan sistem radar Over The Horizon baru untuk meningkatkan pengawasan terhadap ancaman di wilayah Arktik. Proyek ini diperkirakan bernilai $4,2 miliar (CAD 6 miliar) dan akan menggunakan teknologi Jindalee Operational Radar Network (JORN) yang dikembangkan bersama oleh Australia dan BAE Systems.

Radar ini diharapkan dapat memperkuat sistem pertahanan Kanada secara independen, meskipun tetap berada dalam kerangka kerja sama dengan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD). Carney menegaskan bahwa sistem radar ini akan memungkinkan Kanada untuk lebih mandiri dalam melindungi wilayahnya.

“Lembaga dan norma internasional yang selama ini menjaga keamanan Kanada kini dipertanyakan, Prioritas Amerika Serikat, yang dulunya sangat sejalan dengan prioritas kita, mulai bergeser.” ucapnya.

Langkah pemerintah Kanada untuk menjauh dari pengadaan militer AS juga menuai beragam reaksi dari industri pertahanan domestik. CEO Bombardier, Eric Martel, mengingatkan bahwa keputusan untuk membatalkan F-35 dapat berdampak pada kontrak bisnis Kanada dengan Pentagon.

“Membatalkan F-35 mungkin merupakan ide yang bagus, tetapi kita perlu memikirkannya,” kata CEO Bombardier Eric Martel dalam pidatonya di Montreal. Lanjutnya kami [Bombardier] memiliki kontrak dengan Pentagon. Apakah akan ada timbal balik di sana?

Sementara itu, Lockheed Martin, melalui Direktur Hubungan Media Globalnya, Rebecca Miller, menyatakan bahwa perusahaan tetap berharap untuk mempertahankan hubungan jangka panjang dengan Royal Canadian Air Force.  Menurutnya Perbdana Menteri Kananda Mark Carney sejak awal telah mengadvokasi peningkatan anggaran pertahanan dan menegaskan bahwa kebijakan Kanada tidak bisa terus menerus mengandalkan AS. Menurut perlu mengeluarkan lebih banyak uang di Kanada.

(Ast/6/ Jor)

Rubrik Sama :

Ogah Berlutut ke AS, Prabowo Siapkan Indonesia Jadi Raja Baru?

Presiden RI Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan, bahwa Indonesia tidak akan berlutut pada Amerika Serikat (AS), meskipun dihantam dengan tarif tinggi sekalipun.

Hanya Sepertiga Warga Australia Dukung Kenaikan Anggaran Pertahanan

kampanye pemilu federal Australia yang didominasi isu keamanan nasional, sebuah survei terbaru mengungkap bahwa hanya sepertiga warga Australia mendukung peningkatan anggaran pertahanan, meskipun semua partai besar memprioritaskan penguatan militer dalam agenda mereka.

Paus Fransiskus Wafat, Indonesia Turut Berduka

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pun menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dikenang Sosok Sederhana dan Merakyat

Sebelum wafat, Paus Fransiskus diketahui mengalami pneumonia ganda yang memaksanya menjalani perawatan intensif selama lima minggu.

Terbaru