Selasa, 8 Jul 2025
Selasa, 8 Juli 2025

SBY Rilis Lagu “Save Our World” Bareng 35 Musisi

astakom, Jakarta – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kembali mencuri perhatian publik, kali ini lewat karya musik bertema lingkungan berjudul “Save Our World”.

Dirilis secara resmi dalam peluncuran video musik di Djakarta Theater, Selasa malam (1/6), lagu ini merupakan bentuk kolaborasi monumental antara SBY dan 35 musisi lintas generasi yang membawa pesan kuat selamatkan bumi sekarang juga.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

Video musik “Save Our World” menjadi simbol seruan bersama atas meningkatnya krisis lingkungan global. Lagu ini ditujukan tak hanya untuk rakyat Indonesia, tetapi juga sebagai ajakan universal agar masyarakat dunia menumbuhkan budaya cinta lingkungan.

Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute sekaligus Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menegaskan bahwa lagu ini lahir dari keprihatinan SBY terhadap kondisi lingkungan dunia saat ini.

“Lagu ini tak hanya mengajak masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia, untuk membangun budaya cinta lingkungan,” ujar Agus Harimurti.

Proyek ini melibatkan sederet nama besar yang mewakili berbagai generasi dan genre musik. Dari almarhumah Titiek Puspa, Sandhy Sondoro, hingga rapper Saykoji, semuanya memberikan sentuhan khas dalam aransemen lagu.

Ediwan Prabowo, koordinator proyek musik dan video Save Our World, menyebutkan bahwa proses kreatif lagu ini sangat menantang karena melibatkan orkestra langsung dan pembuatan visual dengan konsep sinematik bertema lingkungan.

“Tantangan dalam membuat visual lagu ini adalah melibatkan orkestra dan gambar dalam aransemen langsung dari Save Our World,” jelas Ediwan.

Video klip menampilkan potongan-potongan visual bumi dari berbagai penjuru dunia, kerusakan ekosistem, serta upaya konservasi yang telah dilakukan oleh banyak komunitas.

Dengan rilisnya lagu ini, SBY dan seluruh musisi yang terlibat berharap karya ini dapat membangkitkan kesadaran kolektif. Pesan yang ingin disampaikan jelas: tidak ada waktu lagi untuk berdiam diri terhadap krisis lingkungan.

“Save Our World” bukan hanya sebuah lagu, melainkan gerakan sosial yang membawa suara dari Indonesia untuk bumi bahwa kita masih punya kesempatan untuk berubah, bertindak, dan menyelamatkan dunia bersama.

Rubrik Sama :

Masyarakat Belum ‘Smart’, Etika Digital Rendah Meski Ponsel Berlimpah

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Achmad Nurmandi menilai bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menjadi masyarakat 'smart' di era digital. Menurutnya, tingginya penetrasi teknologi tidak sebanding dengan kesadaran etika digital.

BMKG Ungkap Potensi Curah Hujan di Atas Normal saat Musim Kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan musim kemarau pada tahun ini tidak berlangsung seperti biasanya.

Tak Diakui Secara Hukum, Driver Ojol Jadi Korban Kapitalisme Digital?

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Achmad Nurmandi menyoroti lemahnya perlindungan hukum bagi para pengemudi dan kurir daring di Indonesia. Ia menyebut posisi para driver ojek online (ojol) masih terpinggirkan dalam sistem hukum nasional.

Indahnya Toleransi Beragama, Halaman Gereja Disulap Jadi Sekretariat Panitia Asalha Mahapuja

Toleransi antarumat beragama kembali menunjukkan wajah paling indahnya di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Di mana halaman Gereja Katolik Bunda Maria Sapta Duka, mendadak dipenuhi umat Buddha dari berbagai penjuru Tanah Air pada Minggu (6/7).
Cover Majalah

Update