Selasa, 8 Jul 2025
Selasa, 8 Juli 2025

Paul Farrell Nyaris Bernasib Tragis Seperti Juliana Marins di Gunung Rinjani

astakom, Lombok – Kisah mendebarkan datang dari pendaki asal Irlandia, Paul Farrell, yang berhasil selamat setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 200 meter di Gunung Rinjani.

Peristiwa yang terjadi pada Oktober lalu ini baru-baru ini viral dan ramai diperbincangkan setelah diangkat oleh BBC News Brasil, karena disebut mirip dengan insiden tragis yang menewaskan pendaki asal Brasil, Juliana Marins.

Farrell mengaku memulai pendakiannya dini hari dari base camp.

Jalur yang menantang tak menyurutkan semangatnya hingga akhirnya mencapai puncak Rinjani, gunung tertinggi kedua di Indonesia dan dikenal sebagai salah satu destinasi pendakian paling indah di Asia Tenggara.

Namun, malapetaka terjadi saat ia turun. Farrell berhenti sejenak untuk membersihkan sepatu dari kerikil. Saat itulah, sarung tangannya terbang tertiup angin ke arah kawah.

“Saya berlutut untuk mengambilnya, tapi tanah di bawah saya ambruk. Saya langsung jatuh ke bawah,” ungkap Farrell seperti yang dikutip astakom, Sabtu (28/6).

Dalam kondisi panik, Farrell mencakar tanah dan mencari batu sebagai pegangan untuk memperlambat jatuhnya. Ia mengaku sempat melihat batu besar dan berusaha mengarahkan tubuhnya ke sana.

“Saya mencoba mencakar atau mencengkeram apa saja dengan tangan dan kuku agar bisa memperlambat kejatuhan,” kisahnya.

Farrell akhirnya berhenti di kedalaman sekitar 200 meter, hanya dengan luka ringan.

Keberuntungannya makin nyata saat seorang pendaki asal Prancis melihat kejadian itu dan segera kembali ke base camp untuk memanggil bantuan.

Farrell menunggu lebih dari lima jam di atas batu sambil menahan rasa takut. Ia terus berdoa agar selamat, bahkan rela menerima patah tulang jika bisa bertahan hidup.

Menariknya, saat tim SAR datang, Farrell terlihat tenang sambil menyalakan rokok di atas bongkahan batu.
“Saya berdoa agar bisa keluar hidup-hidup. Bahkan jika harus patah semua tulang, saya rela,” katanya.

Kebetulan, tim penyelamat saat itu sudah berada di area gunung karena tengah mengevakuasi jenazah seorang pria yang juga terjatuh di lokasi berdekatan.

Setelah insiden itu, Farrell merasa sangat bersyukur. Ia mengaku bahwa pengalaman mendekati maut telah mengubah hidupnya, bahkan memperkuat hubungannya dengan Tuhan.

“Sejak kejadian itu, hubungan saya dengan Tuhan lebih kuat. Hidup saya kini lebih terarah pada nilai-nilai yang benar-benar penting,” ujarnya dari India, tempat ia kini mengikuti retret yoga dan meditasi.

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Juliana Marins dan menyarankan peningkatan keamanan jalur pendakian, seperti penambahan pemandu serta regulasi yang lebih ketat.

Meski begitu, semangatnya untuk mendaki tak padam.
“Tanpa ragu. Saya akan lebih hati-hati, tapi mendaki adalah bagian dari hidup saya,” tegasnya.

Rubrik Sama :

Palestina Taruh Harapan Besar ke Indonesia di Tengah Krisis Pertanian

Pemerintah Indonesia hadir bak secercah cahaya di tengah krisis yang melanda sektor pertanian Palestina akibat konflik berkepanjangan. Di tengah situasi yang penuh tantangan itu, Pemerintah Palestina menaruh harapan besar pada kerja sama strategis yang dijalin bersama Indonesia di bidang pertanian.

Indonesia Salurkan Bantuan 10.000 Ton Beras untuk Rakyat Palestina

Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan dukungan konkret bagi rakyat Palestina. Sebanyak 10.000 ton beras bantuan kemanusiaan resmi disalurkan kepada Palestina, sebagai bentuk solidaritas sekaligus respons terhadap krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di wilayah tersebut.

Presiden Prabowo Hadiri Sesi Pleno KTT BRICS

astakom, Rio de Janeiro – Presiden Prabowo Subianto menghadiri sesi pleno KTT BRICS, di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7). Dalam forum strategis ini,...

Gunung Lewotobi Meletus, Enam Penerbangan Dibatalkan

astakom, Kupang - Sejumlah penumpang pesawat di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/7). Enam rute penerbangan ke Flores dari Bandara El...
Cover Majalah

Update