Rabu, 9 Jul 2025
Rabu, 9 Juli 2025

Kursi Dubes AS Masih Kosong, DPR Tunggu Nama Calon dari Pemerintah

astakom, Jakarta – Pemerintah Indonesia disebut telah mengantongi nama-nama calon duta besar (Dubes) untuk sejumlah pos penting yang saat ini masih kosong, termasuk posisi strategis Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Rabu (25/6).

Menurut Dasco, nama-nama calon dubes tersebut tinggal menunggu proses pengiriman resmi ke DPR untuk mendapatkan persetujuan.

“Saya belum tahu kapan nama-namanya dikirim ke DPR, karena besok kami baru akan Rapim (rapat pimpinan) dan Bamus (Badan Musyawarah) setelah masa sidang dimulai,” ujar Dasco dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom.com.

Dasco juga mengonfirmasi bahwa dirinya sudah mengetahui nama-nama tersebut, namun enggan membeberkan lebih lanjut. Ia menyebut nantinya para calon akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) secara tertutup di Komisi I DPR.

Selain posisi Dubes RI di Washington DC, Indonesia juga belum menempatkan perwakilan tetap di Jerman dan di lembaga multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kekosongan di sejumlah pos strategis ini menuai sorotan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan diplomat senior.

Dino Patti Djalal, mantan Wakil Menteri Luar Negeri, mengingatkan pentingnya pengisian cepat pos-pos diplomatik tersebut. Menurutnya, Indonesia tidak bisa menunda-nunda mengingat situasi global yang semakin tidak stabil.

“Indonesia akan kesulitan berdiplomasi secara efektif di garis depan jika pos-pos duta besar belum terisi,” tegasnya.

Posisi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat telah kosong sejak Juli 2023 setelah Rosan Roeslani mengakhiri masa tugasnya dan kini menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, sekaligus Kepala BPI Danantara Indonesia. Rosan merupakan Dubes RI untuk AS ke-21 yang menjabat pada periode 2021–2023.

Sementara itu, KBRI Berlin saat ini dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Fajar Wirawan Harijo setelah ditinggal Arief Havas Oegroseno, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri sejak Desember 2024.

Dengan meningkatnya tantangan global seperti perang, krisis ekonomi, dan konflik geopolitik, keberadaan duta besar di negara-negara kunci menjadi semakin vital untuk menjaga posisi diplomatik dan kepentingan nasional Indonesia di tingkat internasional.

Rubrik Sama :

Ma’ruf Amin Ungkap Bakal Ada Badan Ekonomi Syariah Pengganti KNEKS

Pemerintah bersiap melakukan lompatan besar dalam tata kelola ekonomi syariah nasional, dengan membentuk Badan Ekonomi Syariah, menggantikan peran Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Rachmat Pambudy Sebut Ekonomi Syariah Jadi Jalan Keluar dari Krisis Global

Ekonomi syariah tak lagi sekadar alternatif, tapi mulai diposisikan sebagai solusi sistemik dalam menghadapi krisis global. Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.

Prabowo Siap Luncurkan 3 Program Trisula untuk Entaskan Kemiskinan Sepanjang Juli

astakom, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hassan Nasbi mengumumkan tiga program prioritas pemerintah yang akan diluncurkan sepanjang Juli 2025. Ketiga program ini merupakan...

Banyak Kasus Intoleransi, Ketua Komisi XIII DPR Tegaskan Hak Beribadah adalah Konstitusional

astakom, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menyoroti berbagai peristiwa intoleransi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Ia pun menegaskan bahwa...
Cover Majalah

Update