Kamis, 10 Jul 2025
Kamis, 10 Juli 2025

Indonesia Harus Cermat Jaga Arah Kerja Sama Nuklir dengan Rusia

astakom, Jakarta – Kerja sama teknologi nuklir antara Indonesia dan Rusia mendapat sorotan tajam dari sisi geopolitik. Meskipun menawarkan peluang energi strategis, langkah ini tetap menuntut kehati-hatian dalam menghadapi dinamika global yang kompleks.

Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rafyoga Jehan Pratama I., menilai kerja sama ini sah-sah saja selama difokuskan untuk kepentingan damai. Namun, konteks geopolitik saat ini membuat Indonesia harus memainkan langkahnya secara hati-hati.

“Indonesia tetap perlu berhati-hati dalam menjaga arah kerja sama ini agar tidak menimbulkan risiko geopolitik, mengingat ketegangan antara Rusia dan sejumlah negara lainnya,” kata Yoga dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Sabtu (21/6).

Menurutnya, Indonesia yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif memiliki keunggulan diplomatik tersendiri dalam menjaga hubungan dengan berbagai kekuatan global. Hal ini menjadi modal penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan tekanan internasional.

“Indonesia perlu tetap terbuka untuk menjalin kerja sama dengan negara mana pun yang memiliki visi bersama dalam mendorong pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai dan melucuti penggunaannya sebagai senjata,” tegasnya.

Yoga juga menegaskan bahwa kerja sama dengan Rusia ini tidak berarti Indonesia berpihak dalam konflik global, dan sebaliknya, tetap membuka ruang untuk kolaborasi dengan negara-negara seperti Amerika Serikat maupun Tiongkok.

Ia juga mengingatkan bahwa teknologi nuklir, meskipun digunakan secara damai, tetap menyimpan potensi sensitivitas politik, terutama jika terjadi kesalahan persepsi dari negara lain.

“Kerja sama ini tidak serta-merta menimbulkan kekhawatiran dalam jangka pendek,” ujarnya. Namun, perlu kewaspadaan untuk memastikan bahwa arah kebijakan tidak tergelincir ke ranah militerisasi.

Dengan pengelolaan cermat, kerja sama ini bisa menjadi bukti kemampuan Indonesia menjaga kemandirian politik luar negeri sekaligus tetap relevan dalam percaturan global yang semakin rumit.

Rubrik Sama :

Menhan RI Sebut Agrinas Kelola 833 Ribu Hektar, Sejarah Baru BUMN

Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, mengumumkan bahwa PT Agrinas Nusantara Palma (Persero) resmi mengelola 833.413,46 hektare lahan sawit hasil sitaan negara, menjadikannya sebagai BUMN pertama dengan pengelolaan lahan sawit terbesar di Indonesia.

Target Satgas PKH Kuasai 3 Juta Hektar Lahan Hutan hingga Agustus

Hal ini ditegaskan dalam acara penyerahan hasil penguasaan kembali kawasan hutan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) yang digelar di Kejaksaan Agung RI, Rabu (9/7).

AAU Luluskan Dua Angkatan Sekaligus, KSAU: Jaga Jati Diri Lulusan Terbaik Bumi Maguwo

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI M. Tonny Harjono memimpin upacara Penyumpahan Prajurit, Penutupan Pendidikan (Tupdik), dan Wisuda Sarjana Taruna-Taruni Akademi Angkatan Udara (AAU) 2025 di Gedung Sabang Merauke, Ksatrian AAU, Yogyakarta, Selasa (8/7)

Menhan RI Terima KSAD Singapura, Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Kawasan

Indonesia dan Singapura meneguhkan komitmen kerja sama pertahanan melalui kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Singapura.
Cover Majalah

Update