Kamis, 10 Jul 2025
Kamis, 10 Juli 2025

Danantara Siap Suntik Modal ke BUMN, Asal Penuhi Syarat Ini

astakom, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) membuka peluang untuk memberikan suntikan modal bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kesulitan keuangan.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menegaskan, bahwa bantuan tersebut tidak datang begitu saja untuk semua BUMN. Hanya BUMN dengan model bisnis dan rencana usaha yang jelas yang bisa mendapat dukungan.

“Danantara dibentuk dengan tujuan menyelamatkan perusahaan-perusahaan negara alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kesulitan keuangan,” ujar Dony dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Rabu (18/6).

Dony mengungkapkan, bahwa BUMN yang merugi selama ini hanya bisa mengandalkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Padahal, banyak BUMN lain yang memiliki keuntungan besar, tetapi tidak bisa membantu sesama BUMN karena tidak berada dalam satu entitas.

“Kebetulan di sini ada Pupuk, Telkomsel, BRI misalnya yang labanya besar. Tapi kan satu sisi ada juga perusahaan (BUMN) Karya yang bahkan tidak mampu membayar gaji karyawannya,” ungkapnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Danantara membentuk dua entitas, yakni Danantara Asset Management (DAM) dan Danantara Investment Management (DIM).

DAM, kata Dony menjelaskan, akan mengonsolidasikan seluruh BUMN dalam satu wadah bisnis. Sementara DIM akan bertugas membuat keputusan investasi strategis.

“Danantara Asset Management itu memiliki seluruh BUMN kita. Namanya kemudian BUMN-BUMN ini diinbrengkan, dimasukkan ke dalam Danantara Asset Management, terkonsolidasi di dalam satu PT,” katanya.

Dengan konsolidasi tersebut, Dony meyakini Danantara dapat mengelola dividen dari BUMN yang sehat untuk menyelamatkan BUMN yang tengah bermasalah. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi sebelum suntikan modal diberikan.

“Hari ini seluruh BUMN itu bisa mendapatkan tambahan equity kalau mereka memiliki bisnis model yang proper, bisnis plan yang baik,” terangnya.

Selain itu, BUMN juga harus memiliki kemampuan organisasi yang baik. “Itu mereka (BUMN yang sakit) CEO-nya bisa datang presentasi ke kami. Kemudian kami melihat bahwa ini proper, kemudian kita inject equity untuk perbaikan dan membuat BUMN menjadi sehat,” pungkas Dony.

Rubrik Sama :

Sri Mulyani Bahas Tata Kelola Kopdes Merah Putih Bareng Wamen BUMN

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo di kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, pada Selasa (9/7) sore.

Menteri PPPA Ajak Anak Muda Saring Sebelum Sharing Di Media Sosial

astakom, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, mengatakan berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak (2022), sebanyak 40 persen anak...

Wamen ESDM Ungkap Strategi Penguatan Ketahanan Energi

astakom, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Yuliot menyatakan kebijakan nasional menempatkan kemandirian energi sebagai salah satu prioritas utama dalam memperkokoh...

Legislator Gerindra DKI ‘Warning’ Dinas Pendidikan Soal Sekolah Swasta Gratis

astakom, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Anggi Arando Siregar, menyoroti kurangnya respons dan kesiapan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam...
Cover Majalah

Update