Selasa, 8 Jul 2025
Selasa, 8 Juli 2025

Evaluasi Haji 2025, MUI Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Layanan

astakom, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi atas kelancaran penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Namun di sisi lain, masih terdapat ruang perbaikan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan haji di masa mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, mengingat penyelenggaraan haji pada tahun 2026 mendatang akan dialihkan dari Kementerian Agama (Kemenag) ke Badan penyelenggara (BP) Haji.

“Meski secara umum lancar, kami melihat masih ada ruang bagi perbaikan penyelenggaraan haji di masa mendatang,” ujarnya seperti dikutip astakom.com, Selasa (17/8).

Menurut Zainut, dinamika penyelenggaraan haji tahun ini tidak bisa dilepaskan dari proses transformasi yang tengah berlangsung di Arab Saudi, baik dalam aspek manajemen maupun digitalisasi.

Perubahan ini, kata dia, menuntut pemerintah Indonesia yang dalam hal ini Kemenag untuk melakukan penyesuaian sistematis, terutama dalam tahapan persiapan haji dari dalam negeri.

“Ke depan, perlu dilakukan penyesuaian yang lebih sistematis guna menyingkronkan seluruh tahapan persiapan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia dan Arab Saudi. Ini mencakup skema pelunasan, pembentukan kloter, hingga rencana penempatan jemaah di Arab Saudi,” jelasnya.

Kendati demikian, MUI menilai bahwa Kemenag telah menjalankan tugasnya dengan baik, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan di lapangan. Untuk itu, ia berharap penyelenggaraan haji tahun ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi BP haji, agar penyelenggaraan tahun depan bisa lebih baik lagi.

“Kemenag telah memberi pondasi yang kuat dan pelajaran berharga bagi BP Haji yang akan meneruskan estafet penyelenggaraan ibadah haji di masa mendatang. Semoga revisi UU dan penyiapan regulasinya bisa segera difinalisasi,” tambah Zainut.

Selain Kemenag, apresiasi juga disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk DPR, Kementerian Kesehatan, BPKH, BPK, BP Haji, serta para petugas haji di lapangan.

“Secara khusus, apresiasi dan rasa hormat kami sampaikan kepada para petugas haji Indonesia yang terus bekerja keras hingga saat ini dalam rangka melayani jemaah di tengah cuaca yang sangat ekstrem tanpa mengenal lelah,” ujarnya.

Terkait cuaca ekstrem di Arab Saudi yang bisa mencapai 45 derajat Celcius, Zainut mengimbau para jemaah untuk menjaga kondisi tubuh dan menyesuaikan aktivitas ibadah dengan kondisi kesehatan mereka.

“Kami imbau jemaah terus menjaga kesehatan jelang kepulangan ke Tanah Air atau keberangkatan menuju Madinah. Sesuaikan aktivitas dengan kondisi kesehatan, serta jangan terlalu memaksakan diri dalam menjalani ibadah sunah,” tutupnya.

Rubrik Sama :

Masyarakat Belum ‘Smart’, Etika Digital Rendah Meski Ponsel Berlimpah

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Achmad Nurmandi menilai bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menjadi masyarakat 'smart' di era digital. Menurutnya, tingginya penetrasi teknologi tidak sebanding dengan kesadaran etika digital.

BMKG Ungkap Potensi Curah Hujan di Atas Normal saat Musim Kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan musim kemarau pada tahun ini tidak berlangsung seperti biasanya.

Tak Diakui Secara Hukum, Driver Ojol Jadi Korban Kapitalisme Digital?

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Achmad Nurmandi menyoroti lemahnya perlindungan hukum bagi para pengemudi dan kurir daring di Indonesia. Ia menyebut posisi para driver ojek online (ojol) masih terpinggirkan dalam sistem hukum nasional.

Indahnya Toleransi Beragama, Halaman Gereja Disulap Jadi Sekretariat Panitia Asalha Mahapuja

Toleransi antarumat beragama kembali menunjukkan wajah paling indahnya di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Di mana halaman Gereja Katolik Bunda Maria Sapta Duka, mendadak dipenuhi umat Buddha dari berbagai penjuru Tanah Air pada Minggu (6/7).
Cover Majalah

Update