Selasa, 8 Jul 2025
Selasa, 8 Juli 2025

IEU-CEPA Jadi Jalan Bebas Hambatan Komoditas RI di Pasar Eropa

astakom, Jakarta – Pemerintah optimistis perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan membuka jalan lebar bagi ekspor komoditas unggulan Tanah Air ke pasar Eropa.

Salah satu keuntungan besar yang dinanti adalah terkait tarif ekspor, yang selama ini menjadi kendala utama dalam perdagangan global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan, bahwa melalui perjanjian IEU-CEPA ini, tarif ekspor komoditas unggulan RI yang kini sudah terlampau tinggi bisa turun hingga 0 persen.

“Kalau ini yang kita dorong dengan adanya IEU-CEPA, nanti tarif-tarif ekspor komoditas yang unggulan kita yang sekarang bisa 8-12 persen itu bisa turun ke 0 persen,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Sabtu (14/6).

Dengan tarif nol persen, produk seperti kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids, alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat, kopra, hingga produk karet dan mesin, diprediksi bakal makin kompetitif di pasar Eropa.

Keuntungan IEU-CEPA tak hanya dari sisi ekspor. Perjanjian ini juga diproyeksi meningkatkan daya saing ekonomi nasional secara keseluruhan, termasuk peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,19 persen dalam tiga tahun ke depan.

“Sebagai pembanding, pengalaman negara-negara Asia lain yang telah lebih dahulu menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa, seperti Vietnam dan Singapura, menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja ekspor mereka,” jelas Airlangga.

Airlangga menegaskan bahwa proses negosiasi IEU-CEPA kini tinggal selangkah lagi. Hampir seluruh substansi kesepakatan sudah disetujui, dan penandatanganan nota kesepahaman direncanakan berlangsung pada September 2025.

“Saya sudah mendapatkan konfirmasi dari Komisioner Maroš Šefčovič terkait hasil resume rapat yang mereka juga sudah sepakati,” tandasnya.

Perjanjian ini nantinya akan diratifikasi oleh 27 negara anggota Uni Eropa dan Indonesia, menandai dimulainya era baru perdagangan bebas antara kedua kawasan.

Rubrik Sama :

Apresiasi Sumbawa Barat, Fahri Ingin KSB Menjadi Pionir Nasional

astakom, Sumbawa – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mendorong Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), untuk menjadi pionir nasional dalam program...

Kemkomdigi Minta Tambah Anggaran Rp12,6 Triliun

astakom, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (7/7). ”Untuk...

KTT BRICS Selesai, Prabowo Kunjungi Brasilia untuk Bertemu Presiden Lula

astakom, Rio de Janeiro — Usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, selama...

Atasi Blank Spot di Daerah Terpencil, Andina Narang Sebut Aliran Internet Perlu Diperbaiki

astakom, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Andina Thresia Narang mengatakan sampai saat ini masih banyak blank spot yang terjadi di sejumlah daerah...
Cover Majalah

Update