Selasa, 8 Jul 2025
Selasa, 8 Juli 2025

Menteri Brian Ungkap Pentingnya Perguruan Tinggi Bagi Kemajuan Ekonomi Bangsa

astakom, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan bahwa masa depan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kekuatan riset dan inovasi yang bersumber dari perguruan tinggi.

Hal itu sebagaimana disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, yang berlangsung di Jakarta, pada Kamis (12/6).

Dalam forum tersebut, Menteri Brian menyampaikan bahwa salah satu kunci untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045 adalah dengan mendorong peran aktif kampus dalam mendukung industri melalui riset dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Tidak ada bangsa yang bisa mendorong pertumbuhan tanpa industri yang kuat. Industri tidak akan tumbuh tanpa riset dan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dari perguruan tinggi,” tegasnya, dikutip astakom.com.

Merujuk pada arahan Presiden dan Wakil Presiden RI, Menteri Brian menyebut empat indikator SDM unggul yang menjadi fokus utama: peningkatan pendapatan per kapita hingga setara negara maju, penurunan jumlah masyarakat miskin, penguatan pengaruh global, serta peningkatan daya saing SDM.

“Visi Presiden dan Wakil Presiden RI ini relevan dengan bagaimana kita bisa mengadopsi sains dan teknologi untuk meningkatkan sektor ekonomi di negara kita,” jelas Menteri Brian.

Ia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2000, negara-negara dengan ekonomi terbesar seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok mengalami pertumbuhan pesat berkat inovasi dan kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri.

Beberapa contoh sukses yang disebutnya antara lain Samsung Electronics dari Seoul National University dan Mitsubishi dari University of Tokyo.

Menteri Brian mendorong agar skema serupa diadopsi di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga menembus angka 8 persen. Ia juga menyoroti pentingnya pelibatan peneliti kampus dalam pembangunan daerah.

“Pemerintah daerah perlu juga mengikutsertakan para ahli dari perguruan tinggi setempat untuk meningkatkan kinerja daerah,” ucapnya.

Namun demikian, tantangan besar masih menghadang. Berdasarkan data World Development Report 2024, Indonesia masih tertinggal dalam kapasitas riset. Saat ini, jumlah peneliti Indonesia masih harus ditingkatkan sekitar 10 kali lipat agar dapat bersaing di level global.

“Keadaan negara sangat tergantung dengan bagaimana kita bisa memahami dan menciptakan sains dan teknologi untuk masyarakat kita. Semua ini terkait riset, inovasi, dan bagaimana kita menghasilkan SDM bermutu tinggi,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Sri Mulyani Respons Ancaman Tarif Trump terhadap Negara BRICS

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati angkat bicara perihal ancaman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara anggota BRICS.

Komisi XI DPR RI Setujui Kenaikan Target Penerimaan Bea dan Cukai di RAPBN 2026

Komisi XI DPR RI menyepakati peningkatan target penerimaan kepabeanan dan cukai dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 menjadi kisaran 1,18 persen hingga 1,30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Bimantoro Wiyono: Apresiasi WTP Polri dan Kejaksaan, Dorong Optimalisasi PNBP di 2026 dan SDM

astakom, Jakarta - Komisi III DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Jaksa Agung Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada Senin (7/7) di...

Soroti Bencana Alam di Sejumlah Wilayah RI, Puan Minta Pemerintah Mitigasi dan Sigap Tangani Korban

astakom, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti berbagai bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini, termasuk banjir dan...
Cover Majalah

Update