Minggu, 15 Jun 2025
Minggu, 15 Juni 2025

Di Era Prabowo, Penyelenggaraan Haji Sukses Berkat Empat Terobosan Ini

astakom, Jakarta – Penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M telah berjalan dengan baik, khususnya pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kini, para jemaah haji Indonesia mulai memasuki fase pemulangan ke Tanah Air, sejak Selasa (10/6) kemarin.

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menjelaskan, bahwa suksesnya penyelenggaraan haji di tahun pertama pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto berkat adanya sejumlah terobosan baru.

“Saya bersyukur ada sejumlah hal baru dalam rangka memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” terang Menag dalam keterangan pers, dikutip astakom.com, Rabu (11/6).

Menurut Menag, setidaknya ada empat terobosan yang telah dilakukan pada operasional haji 1446 H/2025 M. Pertama, penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.

“BPIH tahun ini turun, dari rerata BPIH 2024 sebesar Rp93,4juta menjadi rerata BPIH sebesar Rp89,4 juta,” sebutnya.

Kedua yakni mencegah praktik monopoli. Ini dilakukan dengan skema penyediaan layanan haji yang melibatkan delapan Syarikah. Hal ini menurutnya menjadi pondasi awal dalam menyesuaikan dengan transformasi penyelenggaraan ibadah haji yang sedang berlangsung di Saudi.

“Ada beberapa catatan evaluasi dalam pelaksanaannya dan itu akan sangat berguna bagi perbaikan di masa mendatang,” papar Menag.

Ketiga, pembayaran Dam melalui Adahi dan Baznas. Tahun ini, kali pertama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menetapkan dua jalur pelaksanaan dam/hadyu, yakni melalui program Adahi yang dikelola Al-Haiah Al-Malakiah Makkah wal Masyair al Muqoddasah, dan melalui program penyembelihan di Tanah Air.

“Bagi jemaah yang mengikuti pendapat ulama yang membolehkan penyembelihan hewan Dam di Indonesia, pelaksanaan dapat dilakukan melalui BAZNAS. Sampai hari ini, terkumpul ada Rp21.290.432.707, untuk 8.451 dam,” kata Menag.

Terobosan terakhir atau keempat adalah penguatan ekosistem ekonomi haji. Ini merupakan program berkelanjutan sejak tiga tahun terakhir, dalam bentuk ekspor bumbu nusantara. Namun, lompatan tahun ini cukup signifikan.

“Ekspor bumbu nusantara meningkat tajam hingga 475 ton. Tahun 2023, ekspor bumbu nusantara sebanyak 16 ton. Tahun 2024, ekspor bumbu nusantara sekitar 70 ton,” tandasnya.

Meski secara umum pelaksanaan haji tahun ini berjalan baik, Menag tidak menutup mata dengan beberapa hal yang menjadi catatan perbaikan. Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada para jemaah atas ketidaknyamanan yang dirasakan selama menjalankan rukun Islam yang kelima tersebut.

Rubrik Sama :

Indonesia dan Belanda Sepakat Perkuat Kerja Sama Repatriasi Benda Budaya Indonesia

astakom, Den Haag – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda, H.E. Eppo Bruins, sepakat memperkuat kerja sama...

Happy ‘Holiday Sale’, Penjualan Ditarget Capai Rp60 Triliun

Pemerintah terus berupaya untuk menggenjot konsumsi domestik untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2025. Beragam program pun digulirkan, sala satunya program Belanja Nasional Holiday Sale.

Raja Ampat Aman Dikunjungi, Pemerintah Berkomitmen Jaga Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan

astakom, Jakarta - Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama dalam pengelolaan destinasi nasional, termasuk Raja Ampat. Meski ada dinamika di...

Pulang ke Rumah Jemaah Haji Dapat Jatah 5 Liter Air Zamzam

Satu hal yang selalu dinanti para jemaah haji saat pulang ke Tanah Air adalah oleh-oleh khas dari Tanah Suci, yakni air zamzam. Pada tahun ini, tiap jemaah haji mendapat jatah 5 liter air zamzam yang akan dibagikan setibanya di asrama haji debarkasi.
Cover Majalah

Update